Purnawirawan TNI Dinilai Masih Punya Pengaruh

Minggu, 15 Juni 2014 - 10:19 WIB
Purnawirawan TNI Dinilai...
Purnawirawan TNI Dinilai Masih Punya Pengaruh
A A A
JAKARTA - Perebutan kursi presiden dan wakil presiden 2014-2019 berlangsung sengit. Setidaknya hal itu terlihat dari dukungan yang terus mengalir kepada kedua pasang kandidat. Kalangan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden pun beragam. Mulai dari politikus sampai jenderal purnawirawan TNI.

Dukungan purnawirawan TNI, baik ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla pun terlihat gamblang. Bahkan sejumlah mantan petinggi TNI masuk pada tim pemenangan kandidat.

Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi meyakini para jenderal mantan petinggi TNI masih memiliki pengaruh. "Suka enggak suka, jenderal purnawirawan masih mempunyai pengaruh," ujarnya kepada Sindonews, Sabtu 14 Juni 2014 malam.

Menurut Muradi, bukan mustahil para jenderal purnawirawan memiliki jaringan di level tertentu di internal institusi TNI. Dengan jaringan tersebut, para purnawirawan dapat melakukan manuver demi memenangkan kandidat yang didukungnya. Misalnya dalam menciptakan isu tertentu.

Dia menilai kubu kandidat sangat menyadari jaringan yang dimiliki para jenderal purnawirawan TNI. Jaringan itu jauh bernilai ketimbang dukungan suara purnawirawan beserta keluarganya yang jumlahnya tidak signifikan. "Suara purnawirawan tidak seberapa. Hanya mencapai 2,3 juta orang dari total pemilih 190 juta orang," tandasnya.

Muradi menambahkan, bukan tidak mungkin pula personel TNI mampu menggalang dukungan masyarakat dengan cara-cara tertentu. Apalagi masih ada masyarakat di daerah yang sangat mengagumi anggota TNI. Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk penggalangan dukungan kepada capres tertentu.

Muradi berharap kubu kedua kandidat tidak berusaha untuk memanfaatkan TNI dalam pertarungan pilpres. "Sebab hal tersebut dapat mengancam demokrasi sekaligus merusak profesionalitas TNI. Jika itu terjadi, siapapun yang terpilih akan menjadi ancaman demokrasi." katanya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan walaupun banyak jenderal purnawirawan yang masuk menjadi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, institusi yang dipimpinnya itu akan tetap netral. “Iya saya kira itu sikap kita, saya tidak mau mengulang-ulang itu. Kita semua berharap seperti itu. Tetapi ingin saya tegaskan, apapun suaranya para purnawirawan itu, tidak akan memengaruhi kami,” ujar Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 13 Juni 2014.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6700 seconds (0.1#10.140)