Waspadai Gejala Penyalahgunaan Narkoba pada Anak

Jum'at, 13 Juni 2014 - 20:34 WIB
Waspadai Gejala Penyalahgunaan Narkoba pada Anak
Waspadai Gejala Penyalahgunaan Narkoba pada Anak
A A A
JAKARTA - Kasus penyalahgunaan narkotika oleh para remaja bisa disebabkan oleh lemahnya kontrol orangtua dan kurangnya pengetahuan dan informasi tentang narkotika.

Para orangtua, terutama ibu tentu harus lebih mengerti dan dekat dengan anaknya. Sehingga lebih paham mengenai perubahan yang terjadi pada anggota keluarganya.

Kepala Seksi Media elektronik Deputi bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Diah Hariani mengatakan, salah satu perubahan sikap yang perlu diwaspadai oleh orangtua antara lain, prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, dan kurang bertanggung jawab.

"Kemudian, pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja," jelas Diah saat diskusi dengan warga Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

"Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa izin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain," imbuhnya.

Selanjutnya, kata Diah, anak yang mengkonsumsi narkoba juga sering mendapat telepon dan didatangi orang yang tidak dikenal. Pecandu juga, sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.

"Para pecandu juga sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia. Maka kita sebagai orangtua harus mulai waspada pada perubahan tersebut jangan–jangan anak kita telah terindikasi penyalahgunaan narkoba," terang Diah.

Oleh karena itu, dia menyarankan orangtua hendaknya sering meluangkan waktu bersama anak–anak, dengan memerbanyak komunikasi dua arah, bersikap terbuka, ajarkan perilaku jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.

"Orangtua harus memperkuat kehidupan beragama yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai orangtua harus memahami masalah penyalahgunaan narkotika agar dapat berdiskusi dengan anak," paparnya.

"Kuncinya tentu Anda sebagai orangtua harus menjadi orangtua yang cerdas, anti gaptek dan mengetahui sedikitnya masalah-masalah yang akan timbul seperti penyalahgunaan narkoba tersebut," lanjut Diah.

Sementara Andi Gumelar, sebagai moderator diskusi menjelaskan hubungan keluarga yang dekat, serta kepedulian orangtua terhadap anak, menjadi faktor yang mendukung ketahanan anak selama proses pertumbuhan sampai mereka menjadi dewasa.

"Kalau perlu kita sebagai orang tua jaman sekarang jangan tutup mata dengan teknologi. Jangan sampai kita ketinggalan dengan anak-anak kita sendiri, kita perlu mengimbangi dan mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan anak-anak muda dengan pemanfaatan teknologi yang ada," kata Andi.

Dia pun berharap dengan apa yang sudah disampaikan dari pihak BNN saat ini menjadi acuan dan motivasi bagi orangtua untuk turut mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba terutama di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8040 seconds (0.1#10.140)