9 poin keputusan Rapimnas Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat usai digelar. Hasilnya, Demokrat tidak memutuskan untuk memberikan dukungan atau koalisi kepada poros yang sudah terbentuk saat ini.
Seperti diketahui, dua poros sudah terbentuk yakni, poros PDIP dengan mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan poros Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Dalam Rakernas Demokrat, menghasilkan sembilan keputusan, terkait sikap partai berlambang bintang segitiga ini, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dalam Rapimnas tersebut pihaknya akan memastikan konsolidasi partai dapat dilaksanakan dengan baik ke depan.
"Saya akan sampaikan hasil Rapimnas Partai Demokrat untuk diteruskan kepada saudara kami rakyat Indonesia di mana pun mereka berada," ujar SBY dalam konferensi pers di Ball Room Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014).
Pertama, Partai Demokrat bertekad melakukan pembenahan dan pembangunan partai lima tahun mendatang secara serius dan berkelanjutan, menuju partai moderen dan profesional dan berdedikasi kepada rakyat.
Kedua, terkait sikap dalam Pilpres 2014. Meskipun keputusan akhir diserahkan kepada ketua umum, Partai Demokrat dalam Rapimnas 2014 ini tidak berpihak dalam arti tidak bergabung dalam kubu manapun.
"Baik kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Pilihan ini tidak berarti para kader dan simpatisan menjadi golput dalam pilpres mendatang," kata SBY.
Ia menambahkan, para kader partainya tetap memberikan suaranya kepada presiden yang memiliki platform yang segaris dengan Partai Demokrat. "Di samping pilihan tersebut, ada 56 persen peserta Rapimnas yang memilih tidak bergabung kesana kemari," ujar SBY.
Ketiga, ketua umum dengan memerhatikan keputusan Rapimnas Demokrat, akan mengambil sikap definitif partai paling lambat 20 Mei 2014. Keempat, rapimnas lebih memilih untuk bersikap mandiri dan tidak perlu meminta kekuasaan ke pihak manapun.
Kelima, Partai Demokrat mengimbau para calon presiden dan pengusungya untuk berkompetisi secara sehat, mendidik dan mencerdaskan serta menyerahkan kepada rakyat untuk memilih siapa yang tepat untuk menjadi presiden mendatang.
Keenam, jika Partai Demokrat tidak berada di pemerintahan, justru Partai Demokrat dapat bersungguh-sungguh melaksanakan pembenahan dan peningkatan diri partai seraya mendengarkan kritik yang membangun secara luas.
Ketuju, meski tidak berada di pemerintahan Partai Demokrat akan tetap berbuat sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Kedelapan, SBY menyebutkan, di parlemen pihaknya bisa menjadi oposisi dan penyeimbang yang ekfektif, kritis dan cerdas untuk memastikan kebijkan pemerintah tetap rasional dan pro rakyat.
Kesembilan, menurut SBY adalah, baik bagi Partai Demokrat untuk memberikan kesempatan kepada partai politik lain untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan kehendak kita.
Partai Demokrat ingin menjadi kekuatan penyeimbang dan kontrol yang baik. Dalam akhir pidatonya, SBY mengatakan, pihaknya akan menyampaikan sikap definitif dan final partai terkait dengan pemilihan presiden pada 20 Mei 2014.
Seperti diketahui, dua poros sudah terbentuk yakni, poros PDIP dengan mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan poros Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Dalam Rakernas Demokrat, menghasilkan sembilan keputusan, terkait sikap partai berlambang bintang segitiga ini, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dalam Rapimnas tersebut pihaknya akan memastikan konsolidasi partai dapat dilaksanakan dengan baik ke depan.
"Saya akan sampaikan hasil Rapimnas Partai Demokrat untuk diteruskan kepada saudara kami rakyat Indonesia di mana pun mereka berada," ujar SBY dalam konferensi pers di Ball Room Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014).
Pertama, Partai Demokrat bertekad melakukan pembenahan dan pembangunan partai lima tahun mendatang secara serius dan berkelanjutan, menuju partai moderen dan profesional dan berdedikasi kepada rakyat.
Kedua, terkait sikap dalam Pilpres 2014. Meskipun keputusan akhir diserahkan kepada ketua umum, Partai Demokrat dalam Rapimnas 2014 ini tidak berpihak dalam arti tidak bergabung dalam kubu manapun.
"Baik kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Pilihan ini tidak berarti para kader dan simpatisan menjadi golput dalam pilpres mendatang," kata SBY.
Ia menambahkan, para kader partainya tetap memberikan suaranya kepada presiden yang memiliki platform yang segaris dengan Partai Demokrat. "Di samping pilihan tersebut, ada 56 persen peserta Rapimnas yang memilih tidak bergabung kesana kemari," ujar SBY.
Ketiga, ketua umum dengan memerhatikan keputusan Rapimnas Demokrat, akan mengambil sikap definitif partai paling lambat 20 Mei 2014. Keempat, rapimnas lebih memilih untuk bersikap mandiri dan tidak perlu meminta kekuasaan ke pihak manapun.
Kelima, Partai Demokrat mengimbau para calon presiden dan pengusungya untuk berkompetisi secara sehat, mendidik dan mencerdaskan serta menyerahkan kepada rakyat untuk memilih siapa yang tepat untuk menjadi presiden mendatang.
Keenam, jika Partai Demokrat tidak berada di pemerintahan, justru Partai Demokrat dapat bersungguh-sungguh melaksanakan pembenahan dan peningkatan diri partai seraya mendengarkan kritik yang membangun secara luas.
Ketuju, meski tidak berada di pemerintahan Partai Demokrat akan tetap berbuat sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Kedelapan, SBY menyebutkan, di parlemen pihaknya bisa menjadi oposisi dan penyeimbang yang ekfektif, kritis dan cerdas untuk memastikan kebijkan pemerintah tetap rasional dan pro rakyat.
Kesembilan, menurut SBY adalah, baik bagi Partai Demokrat untuk memberikan kesempatan kepada partai politik lain untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan kehendak kita.
Partai Demokrat ingin menjadi kekuatan penyeimbang dan kontrol yang baik. Dalam akhir pidatonya, SBY mengatakan, pihaknya akan menyampaikan sikap definitif dan final partai terkait dengan pemilihan presiden pada 20 Mei 2014.
(maf)