Demokrat disarankan jadi oposisi
A
A
A
Sindonews.com - Dalam real count Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 versi Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara Partai Demokrat sebesar 10,19 persen. Tentu ini tidak cukup untuk mengusung calon presiden (capres).
Sebab itu, Partai Demokrat disarankan untuk menjadi oposisi pada pemerintahan mendatang. Hal ini dikatakan Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing.
"Jika ingin membangun imej politik di masyarakat, akan lebih baik Partai Demokrat berada di oposisi," ujar Emrus dalam sebuah diskusi bertajuk Dinamika Politik Penentuan Pasangan Capres-Cawapres di Hotel Gren Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Sebab, kata dia, Partai Demokrat bisa memberikan kritik kepada pemerintah jika berada di oposisi nantinya. "Posisi oposisi itu tidak kalah terhormatnya di mata rakyat," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika Partai Demokrat tidak ikut serta dalam Pilpres 2014, biaya pemilu lebih hemat. "Kalau Demokrat tak ikut, jadi kan ada dua calon yang bertarung, Jokowi dan Prabowo, pasti Pilpres 2014 berlangsung satu putaran," ungkapnya.
Sebab itu, Partai Demokrat disarankan untuk menjadi oposisi pada pemerintahan mendatang. Hal ini dikatakan Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing.
"Jika ingin membangun imej politik di masyarakat, akan lebih baik Partai Demokrat berada di oposisi," ujar Emrus dalam sebuah diskusi bertajuk Dinamika Politik Penentuan Pasangan Capres-Cawapres di Hotel Gren Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Sebab, kata dia, Partai Demokrat bisa memberikan kritik kepada pemerintah jika berada di oposisi nantinya. "Posisi oposisi itu tidak kalah terhormatnya di mata rakyat," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika Partai Demokrat tidak ikut serta dalam Pilpres 2014, biaya pemilu lebih hemat. "Kalau Demokrat tak ikut, jadi kan ada dua calon yang bertarung, Jokowi dan Prabowo, pasti Pilpres 2014 berlangsung satu putaran," ungkapnya.
(maf)