Tak perlu koalisi, Golkar siap usung capres sendiri
A
A
A
Sindonews.com - Hasil hitung cepat atau quick count yang menempatkan Partai Golkar di posisi kedua dengan peroleh suara kisaran 14-15 persen, membuat partai pimpinan Aburizal Bakrie ini percaya diri bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) sendiri. Bahkan tanpa perlu ada koalisi di antara partai politik peserta Pemilu 2014.
"Membaca hasil-hasil quick count, dengan kisaran 14-15 persen, insya Allah Partai Golkar bisa menembus 112 kursi DPR RI. Itu artinya 20 persen syarat pencapresan terpenuhi," kata Ketua DPP Partai Golkar Indra J Piliang dalam keterangannya kepada Sindonews, Kamis 10 April malam.
112 kursi DPR RI merupakan angka psikologis sebagai syarat 20 persen kursi DPR sesuai bunyi Undang-undang Dasar 1945. "Kecuali ada perubahan, mengingat quick count juga masih menyimpan margin of error 1-2 persen," lanjutnya.
Indra yakin peluang partainya mendapatkan 112 kursi sangat besar. Karena berkaca pada hasil Pemilu 2009, dengan hasil suara 14 persen Golkar bisa menembus 106 kursi di DPR.
Mengenai PDIP yang memiliki suara di atas Golkar, hal itu tidak menjadi masalah. Menurut Indra perbedaan kursi Golkar dan PDIP pada pemilu kali ini tidak akan sebesar perbedaan Golkar dan Demokrat pada Pemilu 2009. Karena satu kursi PDIP memiliki lebih banyak pemilih dibanding satu kursi Golkar.
"Contoh hasil real count Pemilu 2009, menempatkan Partai Golkar dan PDIP dengan prosentase sama-sama 14 persen. Hanya komanya yang beda. Kursi di DPR RI? Partai Golkar unggul 10 kursi daripada PDIP," jelasnya.
Indra memberikan contoh lain perolehan suara PKB. Walau bisa mengungguli PAN secara nasional, namun PKB belum mengalahkan jumlah kursi PAN di DPR. "Ini terjadi sejak Pemilu 2009."
Dijelaskannya lagi, quick count atau real count memiliki perbedaan dengan perolehan kursi di DPR untuk masing-masing partai politik. Partai Golkar yang memiliki persebaran kekuatan yang merata di seluruh Indonesia, mendapatkan keuntungan dari hal ini.
"Mari terus kawal hasil rekapitulasi suara sampai tingkat KPU pusat. Lalu melangkah untuk maju Pilpres 9 Juli 2014. Mari pastikan melangkah tanpa perlu koalisi kursi DPR RI," tandasnya.
"Membaca hasil-hasil quick count, dengan kisaran 14-15 persen, insya Allah Partai Golkar bisa menembus 112 kursi DPR RI. Itu artinya 20 persen syarat pencapresan terpenuhi," kata Ketua DPP Partai Golkar Indra J Piliang dalam keterangannya kepada Sindonews, Kamis 10 April malam.
112 kursi DPR RI merupakan angka psikologis sebagai syarat 20 persen kursi DPR sesuai bunyi Undang-undang Dasar 1945. "Kecuali ada perubahan, mengingat quick count juga masih menyimpan margin of error 1-2 persen," lanjutnya.
Indra yakin peluang partainya mendapatkan 112 kursi sangat besar. Karena berkaca pada hasil Pemilu 2009, dengan hasil suara 14 persen Golkar bisa menembus 106 kursi di DPR.
Mengenai PDIP yang memiliki suara di atas Golkar, hal itu tidak menjadi masalah. Menurut Indra perbedaan kursi Golkar dan PDIP pada pemilu kali ini tidak akan sebesar perbedaan Golkar dan Demokrat pada Pemilu 2009. Karena satu kursi PDIP memiliki lebih banyak pemilih dibanding satu kursi Golkar.
"Contoh hasil real count Pemilu 2009, menempatkan Partai Golkar dan PDIP dengan prosentase sama-sama 14 persen. Hanya komanya yang beda. Kursi di DPR RI? Partai Golkar unggul 10 kursi daripada PDIP," jelasnya.
Indra memberikan contoh lain perolehan suara PKB. Walau bisa mengungguli PAN secara nasional, namun PKB belum mengalahkan jumlah kursi PAN di DPR. "Ini terjadi sejak Pemilu 2009."
Dijelaskannya lagi, quick count atau real count memiliki perbedaan dengan perolehan kursi di DPR untuk masing-masing partai politik. Partai Golkar yang memiliki persebaran kekuatan yang merata di seluruh Indonesia, mendapatkan keuntungan dari hal ini.
"Mari terus kawal hasil rekapitulasi suara sampai tingkat KPU pusat. Lalu melangkah untuk maju Pilpres 9 Juli 2014. Mari pastikan melangkah tanpa perlu koalisi kursi DPR RI," tandasnya.
(hyk)