HT: Jangan pilih calon yang sekadar populer
A
A
A
Sindonews.com - Calon Wakil Presiden Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo (HT) menaruh harapan besar terhadap partisipasi masyarakat untuk memberikan hak pilihnya pada pemilu 2014 ini.
HT menyarankan masyarakat agar benar-benar mau memilih pemimpin yang dikehendakinya berdasarkan kemampuan dan kualitasnya, bukan popularitas.
"Kita tidak hanya harus memiliki pemimpin yang bertegritas. Kita juga harus perlu memliki pemimpin yang mengerti permasalahan, komptensi untuk membuat Indonesia yang lebih baik," tutup pasangan Wiranto (WIN-HT) ini.
Ketua Badan Pemengan Pemilu (Bappilu) Hanura ini mengatakan, harapan untuk memperbaiki bangsa ditentukan lewat hak pilih masyarakat untuk 5 tahun mendatang.
"Golput itu tidak baik karena menyerahkan nasib kita kepada orang lain. Kalau Indonesia sudah dalam keadaan baik, sistem baik, ekonomi baik, orang miskin relatif cukup berkurang, golput tidak masalah," kata HT, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).
Dia menegaskan, ditengah Indonesia yang tak kunjung membaik, menurutnya pilihan golput menjadi hal yang bahaya. "Gunakan hak pilih dan pilih yang benar," tuturnya.
HT menyarankan masyarakat agar benar-benar mau memilih pemimpin yang dikehendakinya berdasarkan kemampuan dan kualitasnya, bukan popularitas.
"Kita tidak hanya harus memiliki pemimpin yang bertegritas. Kita juga harus perlu memliki pemimpin yang mengerti permasalahan, komptensi untuk membuat Indonesia yang lebih baik," tutup pasangan Wiranto (WIN-HT) ini.
Ketua Badan Pemengan Pemilu (Bappilu) Hanura ini mengatakan, harapan untuk memperbaiki bangsa ditentukan lewat hak pilih masyarakat untuk 5 tahun mendatang.
"Golput itu tidak baik karena menyerahkan nasib kita kepada orang lain. Kalau Indonesia sudah dalam keadaan baik, sistem baik, ekonomi baik, orang miskin relatif cukup berkurang, golput tidak masalah," kata HT, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).
Dia menegaskan, ditengah Indonesia yang tak kunjung membaik, menurutnya pilihan golput menjadi hal yang bahaya. "Gunakan hak pilih dan pilih yang benar," tuturnya.
(dam)