Prabowo sanjung NU & Muhammadiyah
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir dan menjadi pembicara dalam sebuah diskusi bertemakan Dialog Politik Nasional Menyongsong Perubahan Kekuasaan pada Pemilu 2014 di Kantor PP Muhamadiyah, Jakarta.
Dalam orasinya, Prabowo mengingatkan agar pemerintah Indonesia mendengar suara dari tokoh-tokoh yang berasal organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"Negara ini harus mendengar suara dan perintah dari NU dan Muhammadiyah. Kalau NU dan Muhammadiyah ini didengar maka negara ini akan aman dan sejahtera," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
"Terima kasih atas kehormatan ini, seharusnya saya ada di kota lain. Tapi karena Muhammadiyah yang mengundang, maka saya harus menghadirinya. Karena Muhammadiyah harus kita dengar," sambungnya.
Suara dari dua ormas Islam itu, kata Prabowo, penting di tengah persoalan bangsa. Di pidatonya, Prabowo berkesempatan mengkritik pemerintah dalam menjaga sumber daya alam.
"Kalau dulu kekayaan itu diambil oleh VOC. Tetapi (sekarang) yang mengambil kekayaan alam kita itu adalah pemerintah kita sendiri, ini menyedihkan," terangnya.
Terakhir, dalam pidatonya mantan Danjen Kopassus ini mengingatkan masih banyaknya pengangguran di daerah. "Banyak kepala desa yang cerita sama saya bahwa banyak pemuda rata-rata berusia 20 hingga 27 tahun yang menganggur. Artinya kalau dikalkulasikan ada jutaan pemuda yang menganggur di Indonesia ini," pungkasnya.
Dalam orasinya, Prabowo mengingatkan agar pemerintah Indonesia mendengar suara dari tokoh-tokoh yang berasal organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"Negara ini harus mendengar suara dan perintah dari NU dan Muhammadiyah. Kalau NU dan Muhammadiyah ini didengar maka negara ini akan aman dan sejahtera," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
"Terima kasih atas kehormatan ini, seharusnya saya ada di kota lain. Tapi karena Muhammadiyah yang mengundang, maka saya harus menghadirinya. Karena Muhammadiyah harus kita dengar," sambungnya.
Suara dari dua ormas Islam itu, kata Prabowo, penting di tengah persoalan bangsa. Di pidatonya, Prabowo berkesempatan mengkritik pemerintah dalam menjaga sumber daya alam.
"Kalau dulu kekayaan itu diambil oleh VOC. Tetapi (sekarang) yang mengambil kekayaan alam kita itu adalah pemerintah kita sendiri, ini menyedihkan," terangnya.
Terakhir, dalam pidatonya mantan Danjen Kopassus ini mengingatkan masih banyaknya pengangguran di daerah. "Banyak kepala desa yang cerita sama saya bahwa banyak pemuda rata-rata berusia 20 hingga 27 tahun yang menganggur. Artinya kalau dikalkulasikan ada jutaan pemuda yang menganggur di Indonesia ini," pungkasnya.
(kri)