95.000 lulusan SMA berprestasi DO

Rabu, 26 Februari 2014 - 02:31 WIB
95.000 lulusan SMA berprestasi DO
95.000 lulusan SMA berprestasi DO
A A A
Sindonews.com - Setiap tahun ada 95.000 lulusan SMA dan sederajat yang berprestasi namun tidak mampu melanjutkan kuliah. Alasannya karena jumlah beasiswa yang tidak memadai.

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan, 95.000 lulusan sekolah menengah ini tidak dapat melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi. Padahal berbagai program beasiswa atau biaya pendidikan telah digulirkan oleh pemerintah dan masyarakat.

"Hal ini terjadi karena selain jumlah beasiswa yang belum memadai, skema beasiswa yang ada belum komprehensif," katanya di Jakarta, SElasa 25 Februari 2014.

Dia mengatakan, Kemendikbud sendiri menjalankan program beasiswa Bidikmisi sejak 2010. Bidikmisi menjemput mereka yang berprestasi di sekolah melalui seleksi masuk perguruan tinggi negeri terbaik melalui jalur tanpa tes di SNMPTN dan melalui jalur lainnya di SBMPTN.

Bidikmisi juga tidak hanya membebaskan mahasiswa dari biaya pendaftaran dan biaya kuliah. Akan tetapi memberikan bantuan biaya hidup dan juga pendampingan akademik agar lulus tepat waktu dan berprestasi.

Mantan Rektor ITB ini mengatakan, sampai 2013 Bidikmisi telah diberikan kepada 149.768 mahasiswa di 98 kampus negeri dan 590 kampus swasta. Pada 2013 sendiri Bidikmisi telah meluluskan angkatan 2010 di program D3 sebanyak 1.732 mahasiswa. Pada 2014 yang sudah menginjak tahun kelima berjalan, ujarnya, kuota Bidikmisi untuk mahasiswa baru yang disediakan sebanyak 60.000 anak.

"Tahun ini akan kembali meluluskan mahasiswa dari program S1 dan D4 dari angkatan 2010," terangnya.

Presiden dan Vice Chancellor HELP University Paul Chan menambahkan, pihaknya mengalokasikan beasiswa lewat program Malaysia-Indonesia Scholars Award (MINSA). Target beasiswa dalam kurun tiga tahun (2014-2016) mencapai USD3 juta atau sekitar Rp37 miliar. Beasiswa diberikan untuk jenjang S1 sampai magister S2. Besaran beasiswa yang diberikan mulai dari 50-100 persen.

Menurut Paul, setiap tahun HELP menyediakan dana beasiswa sebesar USD12 juta untuk mahasiswa dari berbagai negara melalui program Education for Peace and Prosperity (EPP).

Beasiswa MINSA terbuka bagi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk beberapa jurusan di HELP Group of Institution seperti HELP University, HELP Academy, dan HELP College of Arts and Technology. Syaratnya TOEFL 550 atau IEL TS 5,6. Untuk S1, nilai rata-rata UN 7-8. Sedangkan untuk pelamar program S2 harus berIPK 2,5.

Menurut Paul, potensi pelajar Indonesia sangat besar. Dari sisi wilayah, Indonesia memiliki jumlah pelajar sebagai potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Dalam beberapa tahun ke depan, banyak perusahaan Malaysia yang eksodus ke Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan itu mencari lulusan asal Malaysia.

"Otomatis membutuhkan karyawan asal Indonesia tapi yang pernah tinggal di Malaysia sehingga mudah beradaptasi dengan perusahaan Malaysia," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6351 seconds (0.1#10.140)