Penjualan video asusila cermin kemerosotan akhlak

Rabu, 26 Februari 2014 - 04:25 WIB
Penjualan video asusila cermin kemerosotan akhlak
Penjualan video asusila cermin kemerosotan akhlak
A A A
Sindonews.com - Perdagangan 14 ribu video asusila online yang melibatkan anak-anak berhasil diungkap Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri. Bisnis situs tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2012.

Sosiolog dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Raphy Uli Tobing mengatakan, Polri berhak mendapatkan apresiasi masyarakat terkait pengungkapan itu. Tapi, dia mengaku, milis melihat anak-anak dijadikan objek dalam situs asusila itu.

"Di satu sisi saya lega kasus ini bisa terungkap, karena mungkin bisa menghentikan keterlibatan anak-anak. Namun di sisi lain ini sangat memprihatikan. Kenapa pelaku pembuat atau penjual video tega melibatkan anak-anak?" keluhnya kepada Sindo, Selasa (25/2/2014).

Mantan Rektor UKI Jakarta ini menambahkan, persoalan video asusila yang melibatkan anak-anak di bawah umur memang sulit untuk dituntaskan. Karena, perlu kerja keras dari masyarakat dan polisi untuk memberantas peredaraan video tersebut.

"Pelaku penyebaran dan pembuat video harus dihukum seberat mungkin. Selain itu diperlukan pendidikan seks sejak dini kepada anak-anak, ini menjadi penting untuk masa depan mereka," ungkapnya.

Menurut Uli, maraknya penjualan video tak bermoral itu merupakan cerminan demoralisasi bangsa. Saat ini bangsa kita semakin melupakan Pancasila dan terlalu berkiblat ke modernisasi.

"Ini adalah cermin semakin berkurangnya moral bangsa kita. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya filter untuk menyaring hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita," katanya.

Selain itu, kualitas pendidikan yang rendah di masyarakat juga menjadi pemicu munculnya bisnis-bisnis kotor yang menghasilkan uang banyak seperti ini.

"Untuk itu perlu ada perubahan pola pikir dengan cara memperbaiki kualitas pendidikan," tutupnya.

Baca:
Bareskrim Polri ciduk pemilik situs asusila
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3511 seconds (0.1#10.140)