Guru akan luncurkan buku putih pendidikan
A
A
A
Sindonews.com - Para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), akan membuat buku putih pendidikan. Buku ini akan menjadi grand design pendidikan bagi calon presiden (capres).
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, materi buku putih akan terangkum dari konvensi pendidikan yang akan digelar PGRI di Bentara Budaya Jakarta, pada 18 sampai 19 Februari mendatang.
Pembicara yang akan hadir ialah mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Gubernur DKI Joko Widodo dan sejumlah pengamat pendidikan. "Mereka akan membicarakan topik seputar dunia pendidikan," kata Sulistiyo saat konferensi pers Konvensi Pendidikan PGRI di Gedung PGRI, Rabu 12 Februari 2014.
Anggota DPD ini menjelaskan, kurikulum dan juga arah pendidikan semakin kabur karena pemerintah tidak membuat grand design pendidikan. Oleh karena itu konvensi pendidikan ini juga bertujuan membuat grand design pendidikan yang akan tertuang dalam buku putih pendidikan.
Masukannya tidak hanya dari para tokoh masyarakat namun juga akademisi, birokrat, guru dan juga pakar pendidikan. "Kami akan berikan buku putih ini sebagai landasan pendidikan bagi calon presiden selanjutnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, konvensi juga akan membahas alasan di balik perubahan kurikulum. Apakah karena karakter guru sudah semakin luntur dalam mengabdi, berdedikasi dan gagal menjadi panutan. Ataukah ada faktor dominan lain yang memengaruhi rendahnya mutu pendidikan.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, materi buku putih akan terangkum dari konvensi pendidikan yang akan digelar PGRI di Bentara Budaya Jakarta, pada 18 sampai 19 Februari mendatang.
Pembicara yang akan hadir ialah mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Gubernur DKI Joko Widodo dan sejumlah pengamat pendidikan. "Mereka akan membicarakan topik seputar dunia pendidikan," kata Sulistiyo saat konferensi pers Konvensi Pendidikan PGRI di Gedung PGRI, Rabu 12 Februari 2014.
Anggota DPD ini menjelaskan, kurikulum dan juga arah pendidikan semakin kabur karena pemerintah tidak membuat grand design pendidikan. Oleh karena itu konvensi pendidikan ini juga bertujuan membuat grand design pendidikan yang akan tertuang dalam buku putih pendidikan.
Masukannya tidak hanya dari para tokoh masyarakat namun juga akademisi, birokrat, guru dan juga pakar pendidikan. "Kami akan berikan buku putih ini sebagai landasan pendidikan bagi calon presiden selanjutnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, konvensi juga akan membahas alasan di balik perubahan kurikulum. Apakah karena karakter guru sudah semakin luntur dalam mengabdi, berdedikasi dan gagal menjadi panutan. Ataukah ada faktor dominan lain yang memengaruhi rendahnya mutu pendidikan.
(maf)