KPK diminta usut dugaan korupsi Bupati Kampar

Rabu, 15 Januari 2014 - 14:23 WIB
KPK diminta usut dugaan korupsi Bupati Kampar
KPK diminta usut dugaan korupsi Bupati Kampar
A A A
Sindonews.com - Gerakan Rakyat Kampar (Gerak), Riau, menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Kampar, Provinsi Riau, Jefry Noer.

Puluhan orang yang berhasil diterima perwakilan KPK, membentangkan poster bergambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang menyalami Ketua KPK, Abraham Samad.

Saat salaman di poster itu, SBY mengucapkan 'Saya Titip Jefry Noer' kemudian ditanggapi oleh Abraham Samad dengan mengatakan 'Siap Pak!'.

Menurut koordinator aksi Gerak, M Rafi, pihaknya meminta KPK untuk mengusut dugaan korupsi APBD di Kabupaten Kampar, Riau. Dalam kasus tersebut, Jefry dan keluarganya diduga menggunakan APBD untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

"Pada hari ini kami datang lagi menambah laporan kasus dan komitmen KPK untuk menyeret dan menuntaskan kasus-kasus Jefry Noer, istri dan anak serta kroninya di Kabupaten Kampar," kata Rafi, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2014).

Rafi melanjutkan, aksi tersebut merupakan keempat kalinya dilakukan dengan mendatangi KPK. Selain meminta KPK untuk 'menyeret' Bupati Kampar, massa aksi juga meminta KPK 'menyeret' mantan Dirut Bank Pembangunan Rakyat (BPR) Sarimadu, Riau, M Safri.

Diketahui, tuntutan Gerak Kampar ini, untuk meminta tindaklajut KPK dalam mengusut dugaan korupsi tersebut. Hal itu sekaligus meminta pimpinan KPK lebih serius terkait surat tanggapan bernomor R-2612/40-43/07/2013 tanggal 26 Juli 2013 perihal tanggapan atas pengaduan masyarakat yang sudah diterima pimpinan KPK.

"Adapun dugaan tindak pidana korupsi yang telah kami sampaikan kepada KPK sebagian sudah ditindaklanjuti di kejaksaan tinggi Riau namun belum menyentuh Jefry Noer," ujarnya.

Selain membentangkan poster bergambar SBY dan Abraham Samad, sejumlah massa aksi juga menghadiahi seekor ayam berwarna putih yang telah dibunuh dengan diplintir kepalanya dan diserahkan kepada perwakilan KPK.

"Ini sebagai simbol matinya demokrasi di tanah Kampar," ucap salah satu peserta aksi bernama Suaeb.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6303 seconds (0.1#10.140)