Magnet SBY diyakini dongkrak Demokrat
![Magnet SBY diyakini...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/12/30/12/822093/yJpOGa83NO.jpg)
Magnet SBY diyakini dongkrak Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Ketokohan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap menjadi magnet dan bisa mendongkrak elektabilitas partai hingga 15 persen di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan, perlahan elektabilitas partainya kian menanjak. Bahkan dia meyakini, partainya bisa mendulang 15 persen perolehan suara di pemilihan umum (pemilu).
"Dahulu secara nasional kita mencapai 21 persen pada Pemilu 2009 hingga waktu terpuruk enam persen," jelas Wacik ditemui usai acara pemanfaatan sarana air bersih melalui pemboran air tanah dalam, di Klungkung, Bali, Senin (30/12/2013).
Kini, dengan perjuangan dan konsistensi sebagai partai pengusung jargon cerdas, bersih dan santun itu, akan kembali meraih dukungan masyarakat hingga pemilu mendatang.
Jero mengklaim, sejak Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, partai dengan lambang bintang itu, saat ini sudah naik di posisi sekira 10 atau 11 persen. "Target kami bisa naik lagi 15 persen, minimal nasional, sampai bulan April 2014 nanti, itu kira-kira," tegas Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.
Meskipun, beberapa survei masih menempatkan posisi partainya di bawah partai politik (parpol) besar lainnya, namun dia meyakini jika kejayaan yang dicapai Demokrat akan diraih dengan ketokohan SBY.
Meskipun, SBY tidak akan menjabat lagi presiden, sambung Jero, dia masih menjadi figur sentral atau ruh Partai Demokrat. Ketokohannnya diibaratkan mendiang Proklamator RI Soekarno, meskipun sudah meninggal, sampai saat ini menjadi figur dan panutan bangsa.
"Pak SBY masih menjadi figur utama Demokrat, logikanya, sering saya sampaikan, Presiden Soekarno, Bung Karno sudah meninggal tahun 1972, sampai sekarang masih menjadi figur, apalagi beliau Pak SBY masih hidup, memang tidak menjadi presiden, tetapi masih berpengaruh," tandasnya.
Disinggung soal banyaknya kader partainya yang terjerat kasus korupsi, Jero tak menampik hal itu berpengaruh besar dan sempat membuat posisinya melorot jauh. "Yang tersangkut korupsi biarlah, kan sudah diurusi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi," sergahnya.
Wiranto lebih senang diundang rakyat ketimbang SBY
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan, perlahan elektabilitas partainya kian menanjak. Bahkan dia meyakini, partainya bisa mendulang 15 persen perolehan suara di pemilihan umum (pemilu).
"Dahulu secara nasional kita mencapai 21 persen pada Pemilu 2009 hingga waktu terpuruk enam persen," jelas Wacik ditemui usai acara pemanfaatan sarana air bersih melalui pemboran air tanah dalam, di Klungkung, Bali, Senin (30/12/2013).
Kini, dengan perjuangan dan konsistensi sebagai partai pengusung jargon cerdas, bersih dan santun itu, akan kembali meraih dukungan masyarakat hingga pemilu mendatang.
Jero mengklaim, sejak Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, partai dengan lambang bintang itu, saat ini sudah naik di posisi sekira 10 atau 11 persen. "Target kami bisa naik lagi 15 persen, minimal nasional, sampai bulan April 2014 nanti, itu kira-kira," tegas Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.
Meskipun, beberapa survei masih menempatkan posisi partainya di bawah partai politik (parpol) besar lainnya, namun dia meyakini jika kejayaan yang dicapai Demokrat akan diraih dengan ketokohan SBY.
Meskipun, SBY tidak akan menjabat lagi presiden, sambung Jero, dia masih menjadi figur sentral atau ruh Partai Demokrat. Ketokohannnya diibaratkan mendiang Proklamator RI Soekarno, meskipun sudah meninggal, sampai saat ini menjadi figur dan panutan bangsa.
"Pak SBY masih menjadi figur utama Demokrat, logikanya, sering saya sampaikan, Presiden Soekarno, Bung Karno sudah meninggal tahun 1972, sampai sekarang masih menjadi figur, apalagi beliau Pak SBY masih hidup, memang tidak menjadi presiden, tetapi masih berpengaruh," tandasnya.
Disinggung soal banyaknya kader partainya yang terjerat kasus korupsi, Jero tak menampik hal itu berpengaruh besar dan sempat membuat posisinya melorot jauh. "Yang tersangkut korupsi biarlah, kan sudah diurusi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi," sergahnya.
Wiranto lebih senang diundang rakyat ketimbang SBY
(maf)