Guru wajib beri pendidikan karakter
A
A
A
Sindonews.com - Jelang usia 50 tahun, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus berupaya menanamkan pendidikan karakter di tiap kegiatan maupun perkuliahannya.
Sebagai Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mencetak para guru, UNY ingin mewujudkan pendidikan karakter menjadi kolektif awareness para lulusannya.
"Pendidikan karakter selama ini belum menjadi sesuatu yang dianggap perlu dimiliki semua anak bangsa dan menjadi sesuatu yang dijaga keberlanjutannya," kata Rektor UNY Rochmat Wahab kepada wartawan, saat jumpa pers Dies Natalis UNY ke-50, di Yogyakarta, Rabu 18 Desember 2013.
"Persoalan pendidikan karakter seakan hanya menjadi beban para guru mata ajar agama dan pendidikan kewarganegaraan. Padahal kami inginnya semua bidang studi mampu mentransfer pendidikan karakter melalui setiap pembelajaran yang dilakukan," imbuhnya.
Rochmat menuturkan, pendidikan karakter perlu menjadi kolektif awareness agar ada rasa bersalah jika satu orang saja tidak memiliki karakter yang baik. Dengan begitu, semua pihak akan berusaha memiliki karakter baik dan menularkannya ke semua pihak.
"Jelang setengah abad, UNY bertekad menjadi lebih baik lagi dengan bercermin pada masa lalu untuk menuju masa depan," ujarnya.
"UNY ingin meraih kebangkitan untuk kedua kalinya setelah didirikan hampir 50 tahun yang lalu. Karenanya, kami berusaha terus berprestasi baik di bidang ilmu rekayasa, penalaran, bakat minat, keorganisasian maupun bidang khusus," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis UNY ke-50 Widiastuti Purbani mengatakan, UNY akan segera melaunching kampung emas di Plumbungan, Putat, Pathuk, Gunungkidul. Kampung emas tersebut dimaksudkan kampung yang mendapat pembinaan dari UNY bersama Ikatan Alumni UNY dalam perberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung ini nantinya akan menjadi percontohan bagaimana sebaiknya sebuah kampung dibangun menjadi lebih sejahtera," ujarnya.
Sebagai pembukaan rangkaian kegiatan dies, Widiastuti menuturkan, akan dilaksanakan kongres internasional mengenai pendidikan yang melibatkan 32 negara. Tak hanya itu, UNY berencana me-launching 9 buku kumpulan artikel pendidikan yang tiap bukunya melibatkan 50 penulis dari tiap fakultas dan alumni.
"Dan berkaitan dengan pendidikan karakter, kami juga akan mengundang para siswa SD se-DIY untuk berpartisipasi dalam kegiatan menggambar tema wayang. Tema ini sengaja diambil karena banyak hal mengenai pendidikan karakter yang bisa dipelajari melalui kisah-kisah wayang. Belum lagi ini wujud partisipasi kami melestarikan budaya asli Indonesia," jelasnya.
Sebagai Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mencetak para guru, UNY ingin mewujudkan pendidikan karakter menjadi kolektif awareness para lulusannya.
"Pendidikan karakter selama ini belum menjadi sesuatu yang dianggap perlu dimiliki semua anak bangsa dan menjadi sesuatu yang dijaga keberlanjutannya," kata Rektor UNY Rochmat Wahab kepada wartawan, saat jumpa pers Dies Natalis UNY ke-50, di Yogyakarta, Rabu 18 Desember 2013.
"Persoalan pendidikan karakter seakan hanya menjadi beban para guru mata ajar agama dan pendidikan kewarganegaraan. Padahal kami inginnya semua bidang studi mampu mentransfer pendidikan karakter melalui setiap pembelajaran yang dilakukan," imbuhnya.
Rochmat menuturkan, pendidikan karakter perlu menjadi kolektif awareness agar ada rasa bersalah jika satu orang saja tidak memiliki karakter yang baik. Dengan begitu, semua pihak akan berusaha memiliki karakter baik dan menularkannya ke semua pihak.
"Jelang setengah abad, UNY bertekad menjadi lebih baik lagi dengan bercermin pada masa lalu untuk menuju masa depan," ujarnya.
"UNY ingin meraih kebangkitan untuk kedua kalinya setelah didirikan hampir 50 tahun yang lalu. Karenanya, kami berusaha terus berprestasi baik di bidang ilmu rekayasa, penalaran, bakat minat, keorganisasian maupun bidang khusus," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis UNY ke-50 Widiastuti Purbani mengatakan, UNY akan segera melaunching kampung emas di Plumbungan, Putat, Pathuk, Gunungkidul. Kampung emas tersebut dimaksudkan kampung yang mendapat pembinaan dari UNY bersama Ikatan Alumni UNY dalam perberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung ini nantinya akan menjadi percontohan bagaimana sebaiknya sebuah kampung dibangun menjadi lebih sejahtera," ujarnya.
Sebagai pembukaan rangkaian kegiatan dies, Widiastuti menuturkan, akan dilaksanakan kongres internasional mengenai pendidikan yang melibatkan 32 negara. Tak hanya itu, UNY berencana me-launching 9 buku kumpulan artikel pendidikan yang tiap bukunya melibatkan 50 penulis dari tiap fakultas dan alumni.
"Dan berkaitan dengan pendidikan karakter, kami juga akan mengundang para siswa SD se-DIY untuk berpartisipasi dalam kegiatan menggambar tema wayang. Tema ini sengaja diambil karena banyak hal mengenai pendidikan karakter yang bisa dipelajari melalui kisah-kisah wayang. Belum lagi ini wujud partisipasi kami melestarikan budaya asli Indonesia," jelasnya.
(maf)