Hayono: Januari 2014 gereget konvensi pasti naik
A
A
A
Sindonews.com - Peserta konvensi calon presiden (capres) dari Fraksi Partai Demokrat Hayono Isman tidak risau dengan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dimana konvensi ternyata tak mengangkat elektabilitas partai.
Menurut Hayono, belum adanya efek positif konvensi karena memang secara waktu belum cukup. Bahkan, mayoritas peserta konvensi bisa dikatakan baru bergerak bulan Oktober lalu.
“Jadi bukan tidak ada hasil positifnya, tetapi belum. Karena baru tanggal 15 September diumumkan, dan secara umum baru bergerak,” kata Hayono kepada wartawan, Senin (25/11/2013).
Hayono meyakini, pada bulan Januari 2014 nanti hasil dari kerja para peserta konvensi baru bisa dilihat. Dengan program yang disiapkan oleh Komite Konvensi, baru akan terlihat apa langkah yang dilakukan oleh para peserta konvensi dalam kaitan bagaimana membangun Indonesia ke depan.
“Kita optimistis, Januari nanti efek positifnya sudah bisa dilihat. Masih cukup waktu bagi Komite Konvensi untuk menyiapkan program dan bagi para peserta konvensi untuk bisa meyakinkan publik,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR ini melanjutkan, dirinya saja baru mulai turun untuk sosialisasi pada tanggal 16 November lalu. Sehingga wajar ketika publik secara umum belum memberikan respon sebagaimana digambarkan oleh lembaga survei.
Namun dengan waktu yang ada, dia akan terus memanfaatkannya untuk turun ke masyarakat. Selain itu, mulai bulan Desember nanti Hayono akan memasang baliho sosialisasi khususnya di kota-kota besar.
"Berat memang tantangannya, tetapi saya optimistis nanti di survey akan terus naik elektabilitasnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, LSI dalam rilisnya yang dilansir Minggu 24 November 2013 kemarin menyebutkan, bahwa konvensi capres Partai Demokrat yang mulanya dirancang untuk memulihkan citra partai sekaligus mendongkrak elektabilitas partai Demokrat belum terlihat hasilnya.
Harapan pertarungan dan ketokohan para capres melalui jalur konvensi akan mendongkrak pamor dan elektabilitas partai sejauh ini tidak terjadi. Alih-alih mendongkrak citra dan elektabilitas partai, konvensi Partai Demokrat justru terancam menjadi tragedi.
Ada pemenang konvensi, tapi tak bisa menjadi capres. Bahkan pemenang konvensi Partai Demokrat sangat mungkin tidak dipertimbangkan partai lain sebagai cawapres.
LSI menemukan dua penyebab yang menjadi jawaban. Pertama, elektabilitas Partai Demokrat terus merosot dari waktu ke waktu, dari elektabilitas di atas 20 persen di tahun 2011, kini elektabilitas demokrat sudah di bawah 10 persen. Kedua, elektabilitas peserta Konvensi Demokrat hanya masuk ke divisi dua capres potensial.
Elektabilitas para capres Partai Demokrat jika disandingkan dengan capres partai lain masih di bawah 10 persen, sementara elektabilitas dari capres partai lain di atas 10 persen.
Baca berita:
Peserta Konvensi Demokrat kalah pamor
Menurut Hayono, belum adanya efek positif konvensi karena memang secara waktu belum cukup. Bahkan, mayoritas peserta konvensi bisa dikatakan baru bergerak bulan Oktober lalu.
“Jadi bukan tidak ada hasil positifnya, tetapi belum. Karena baru tanggal 15 September diumumkan, dan secara umum baru bergerak,” kata Hayono kepada wartawan, Senin (25/11/2013).
Hayono meyakini, pada bulan Januari 2014 nanti hasil dari kerja para peserta konvensi baru bisa dilihat. Dengan program yang disiapkan oleh Komite Konvensi, baru akan terlihat apa langkah yang dilakukan oleh para peserta konvensi dalam kaitan bagaimana membangun Indonesia ke depan.
“Kita optimistis, Januari nanti efek positifnya sudah bisa dilihat. Masih cukup waktu bagi Komite Konvensi untuk menyiapkan program dan bagi para peserta konvensi untuk bisa meyakinkan publik,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR ini melanjutkan, dirinya saja baru mulai turun untuk sosialisasi pada tanggal 16 November lalu. Sehingga wajar ketika publik secara umum belum memberikan respon sebagaimana digambarkan oleh lembaga survei.
Namun dengan waktu yang ada, dia akan terus memanfaatkannya untuk turun ke masyarakat. Selain itu, mulai bulan Desember nanti Hayono akan memasang baliho sosialisasi khususnya di kota-kota besar.
"Berat memang tantangannya, tetapi saya optimistis nanti di survey akan terus naik elektabilitasnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, LSI dalam rilisnya yang dilansir Minggu 24 November 2013 kemarin menyebutkan, bahwa konvensi capres Partai Demokrat yang mulanya dirancang untuk memulihkan citra partai sekaligus mendongkrak elektabilitas partai Demokrat belum terlihat hasilnya.
Harapan pertarungan dan ketokohan para capres melalui jalur konvensi akan mendongkrak pamor dan elektabilitas partai sejauh ini tidak terjadi. Alih-alih mendongkrak citra dan elektabilitas partai, konvensi Partai Demokrat justru terancam menjadi tragedi.
Ada pemenang konvensi, tapi tak bisa menjadi capres. Bahkan pemenang konvensi Partai Demokrat sangat mungkin tidak dipertimbangkan partai lain sebagai cawapres.
LSI menemukan dua penyebab yang menjadi jawaban. Pertama, elektabilitas Partai Demokrat terus merosot dari waktu ke waktu, dari elektabilitas di atas 20 persen di tahun 2011, kini elektabilitas demokrat sudah di bawah 10 persen. Kedua, elektabilitas peserta Konvensi Demokrat hanya masuk ke divisi dua capres potensial.
Elektabilitas para capres Partai Demokrat jika disandingkan dengan capres partai lain masih di bawah 10 persen, sementara elektabilitas dari capres partai lain di atas 10 persen.
Baca berita:
Peserta Konvensi Demokrat kalah pamor
(kri)