SBY banggakan demokrasi Indonesia di BDF
A
A
A
Sindonews.com - Ajang Bali Democracy Forum (BDF) ke-6 dimanfaatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mempromosikan kehidupan berdemokrasi di Indonesia yang menghormati perbedaan atau pluralisme dengan memegang teguh prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Presiden SBY mengatakan, ajang BDF ini tentunya selalu menjadi tantangan bagi Indonesia. Sebagai negara yang kaya dan memiliki banyak keragaman masyarakatnya, Indonesia merupakan refleksi dari kehidupan pluralisme yang menandai wilayah Asia Pasifik.
Selama berabad-abad lamananya, berbagai peradaban, ras, agama, dan budaya telah menemukan sebuah rumah bersama di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Sampai hari ini, kata dia, Indonesia sebagai bangsa besar di mana dari seperempat miliar orang tinggal dengan lebih dari 300 kelompok etnik. Indonesia, memiliki sekira 700 bahasa dan beberapa agama bisa tumbuh yang tersebar di sekira 17.000 pulau.
“Untuk generasi kita telah hidup bersama dengan motto "Bhineka Tunggal Ika, persatuan
dalam keberagaman,” katanya saat membuka BDF ke-6 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2013).
Indoensia telah bekerja keras untuk membangun sebuah negara dan bangsa yang inklusif dan
demokratis dalam masyarakat majemuk.
Hanya saja sampai saat ini Indonesia terus melakukan konsolidasi demokrasi dalam masyarakat majemuk tersebut. Menjadi tantangan bersama, bagaimana bisa membangun keseimbangan yang
tepat antara demokrasi dan kebebasan di satu sisi dan aturan hukum di sisi lain.
Dalam hal ini SBY ingin berbagi pandangan berdasarkan pengalaman Indonesia dalam melakukan
konsolidasi demokrasi. Di antaranya, pertama, hak konstitusional untuk semua warga negara harus benar-benar dijamin. Termasuk kebebasan beragama, kebebasan pengalaman, kesetaraan di hadapan hukum, nondiskriminasi, perlindungan minoritas dan proses hukum tersebut.
“Kami memberi arti hak-hak tersebut, yang membentuk dasar dari hukum dan peraturan kami. Kami terus memperkuat kerangka kelembagaan dan legislatif. Kami juga terus mempromosikan budaya menghormati hak asasi manusia, kebebasan pers dan partsiipasi masyarakat sipil," paparnya.
Yang kedua, kata SBY, supremasi hukum harus selalu ditegakkan.Ketiga, partisipasi masyarakat harus dipromosikan dalam setia[ pengambilan keputusan. Keempat, yang tak kalah pentingnya adalah interaksiantarkomunitasyang berkesinambunganharus terus dipromosikanuntuk meningkatkan saling pengertian, toleransi dan kohesi sosial.
SBY buka Bali Democracy Forum ke-6
Presiden SBY mengatakan, ajang BDF ini tentunya selalu menjadi tantangan bagi Indonesia. Sebagai negara yang kaya dan memiliki banyak keragaman masyarakatnya, Indonesia merupakan refleksi dari kehidupan pluralisme yang menandai wilayah Asia Pasifik.
Selama berabad-abad lamananya, berbagai peradaban, ras, agama, dan budaya telah menemukan sebuah rumah bersama di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Sampai hari ini, kata dia, Indonesia sebagai bangsa besar di mana dari seperempat miliar orang tinggal dengan lebih dari 300 kelompok etnik. Indonesia, memiliki sekira 700 bahasa dan beberapa agama bisa tumbuh yang tersebar di sekira 17.000 pulau.
“Untuk generasi kita telah hidup bersama dengan motto "Bhineka Tunggal Ika, persatuan
dalam keberagaman,” katanya saat membuka BDF ke-6 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2013).
Indoensia telah bekerja keras untuk membangun sebuah negara dan bangsa yang inklusif dan
demokratis dalam masyarakat majemuk.
Hanya saja sampai saat ini Indonesia terus melakukan konsolidasi demokrasi dalam masyarakat majemuk tersebut. Menjadi tantangan bersama, bagaimana bisa membangun keseimbangan yang
tepat antara demokrasi dan kebebasan di satu sisi dan aturan hukum di sisi lain.
Dalam hal ini SBY ingin berbagi pandangan berdasarkan pengalaman Indonesia dalam melakukan
konsolidasi demokrasi. Di antaranya, pertama, hak konstitusional untuk semua warga negara harus benar-benar dijamin. Termasuk kebebasan beragama, kebebasan pengalaman, kesetaraan di hadapan hukum, nondiskriminasi, perlindungan minoritas dan proses hukum tersebut.
“Kami memberi arti hak-hak tersebut, yang membentuk dasar dari hukum dan peraturan kami. Kami terus memperkuat kerangka kelembagaan dan legislatif. Kami juga terus mempromosikan budaya menghormati hak asasi manusia, kebebasan pers dan partsiipasi masyarakat sipil," paparnya.
Yang kedua, kata SBY, supremasi hukum harus selalu ditegakkan.Ketiga, partisipasi masyarakat harus dipromosikan dalam setia[ pengambilan keputusan. Keempat, yang tak kalah pentingnya adalah interaksiantarkomunitasyang berkesinambunganharus terus dipromosikanuntuk meningkatkan saling pengertian, toleransi dan kohesi sosial.
SBY buka Bali Democracy Forum ke-6
(lal)