Habibie undang Prabowo ke Jerman, ada apa?
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, ke kediamannya yang berada di Kakerbeck, Jerman, Selasa 30 November 2013 malam waktu setempat.
"Undangan disampaikan langsung dari Pak Habibie ke Pak Prabowo, melalui sekretaris pribadi beliau," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Sudaryono, yang ikut mendampingi Prabowo melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (30/10/2013).
Sudaryono mengatakan, banyak hal yang mereka bicarakan dalam pertemuan tersebut, salah satunya ialah keinginan adanya kemandirian bangsa di sektor transportasi udara.
"Mereka membicarakan banyak hal, terutama terkait strategi dan cita-cita mewujudkan kemandirian bangsa di sektor transportasi udara," tegasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu, Habibie menjelaskan kepada Prabowo bahwa siapapun yang memimpin Indonesia ke depan harus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya untuk transportasi udara.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Habibie sempat mengajak Prabowo untuk duduk di sebuah bangku sejarah yang juga sebelumnya diduduki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tahun 2003 lalu, SBY datang ke sini dan duduk di bangku ini. Tahun berikutnya, ia menjadi Presiden. Sekarang Prabowo datang tahun 2013, dan juga duduk di bangku yang sama," kata Habibie.
Klik di sini untuk berita terkait.
"Undangan disampaikan langsung dari Pak Habibie ke Pak Prabowo, melalui sekretaris pribadi beliau," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Sudaryono, yang ikut mendampingi Prabowo melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (30/10/2013).
Sudaryono mengatakan, banyak hal yang mereka bicarakan dalam pertemuan tersebut, salah satunya ialah keinginan adanya kemandirian bangsa di sektor transportasi udara.
"Mereka membicarakan banyak hal, terutama terkait strategi dan cita-cita mewujudkan kemandirian bangsa di sektor transportasi udara," tegasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu, Habibie menjelaskan kepada Prabowo bahwa siapapun yang memimpin Indonesia ke depan harus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya untuk transportasi udara.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Habibie sempat mengajak Prabowo untuk duduk di sebuah bangku sejarah yang juga sebelumnya diduduki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tahun 2003 lalu, SBY datang ke sini dan duduk di bangku ini. Tahun berikutnya, ia menjadi Presiden. Sekarang Prabowo datang tahun 2013, dan juga duduk di bangku yang sama," kata Habibie.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)