Politik dinasti sama dengan kartel politik
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto menilai, terciptakan politik dinasti maka akan menciptakan kartel politik.
"Artinya, sistem organisasi tidak berjalan secara sehat. Partai hanya akan menjadi alat dari figur dan untuk kerabat figur, yang akan menjadi elit politik," katanya kepada Sindonews, Rabu, 16 Oktober 2013.
Dia mengatakan, transformasi partai politik belum siap, untuk menghadapi demokrasi. Misalnya, Partai Demokrat yang hanya memiliki figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sistem rekrutmen, kaderisasi dan loyalitas, untuk menjadi elit politik tidak berjalan dengan baik," imbuhnya.
Tidak hanya Partai Demokrat, lanjutnya, sejumlah partai lainnya pun melakukan hal serupa. Yakni menciptakan politik dinasti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, fenomena politik dinasti merupakan konsekuensi logis dalam berdemokrasi.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
"Artinya, sistem organisasi tidak berjalan secara sehat. Partai hanya akan menjadi alat dari figur dan untuk kerabat figur, yang akan menjadi elit politik," katanya kepada Sindonews, Rabu, 16 Oktober 2013.
Dia mengatakan, transformasi partai politik belum siap, untuk menghadapi demokrasi. Misalnya, Partai Demokrat yang hanya memiliki figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sistem rekrutmen, kaderisasi dan loyalitas, untuk menjadi elit politik tidak berjalan dengan baik," imbuhnya.
Tidak hanya Partai Demokrat, lanjutnya, sejumlah partai lainnya pun melakukan hal serupa. Yakni menciptakan politik dinasti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, fenomena politik dinasti merupakan konsekuensi logis dalam berdemokrasi.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)