Cara BKKBN mendata angka kematian ibu

Rabu, 25 September 2013 - 21:56 WIB
Cara BKKBN mendata angka kematian ibu
Cara BKKBN mendata angka kematian ibu
A A A
Sindonews.com - Badan Kepala Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengeluarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.

Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, untuk kematian ibu melahirkan selama ini selalu memakai data SDKI yang dilakukan setiap lima tahun sekali. Baru pada Sensus 2010, kuesioner soal kematian ibu disertakan dalam proses pelaksanaan sensus.

Menurut Fasli, ada dua perbedaan mendasar antara pencatatan data Sensus 2010 dan SDKI 2012. Pada SDKI 2012, metode pencarian angka kematian ibu dilakukan berdasarkan metode motherhood.

"Artinya, setelah ada kasus kematian ibu bersalin, petugas melakukan klarifikasi pada saudara perempuan almarhum. Hal ini dapat mengakibatkan kebiasaan," kata Fasli saat ditemui di Peluncuran Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, di Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Lanjut dia, pasalnya tidak jarang koresponden juga memasukan data kematian yang bukan disebabkan oleh persalinan saat melahirkan. "Lain hanya dengan metode Sensus 2010, dalam prosesnya petugas mendatangi langsung kediaman almarhum. Selain itu data yang dihimpun diverifikasi ulang oleh petugas independen," pungkasnya.

Para petugas survei juga melakukan pendataan tentang angka kematian ibu dan balita, sehingga hasil survei jauh lebih lengkap dan sempurna.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7208 seconds (0.1#10.140)