Trik Kemen PANRB berantas calo PNS
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Azwar Abubakar meminta kepada seluruh lembaga negara yang tergabung dalam panitia seleksi nasional (panselnas) calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2013 bisa bekerja sama dengan pihak lain dalam memerangi calo PNS.
"Untuk melawan calo, kita harus bergandengan tangan dengan semua pihak, mulai BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), konsorsium 10 PTN (Perguruan Tinggi Negeri), Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara), Polri, BIN (Badan Intelejen Negara), BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), Ombudsman, ICW, dan media massa,” kata Azwar Abubakar di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2013).
Oleh karena itu, panselnas diharapkan bisa bekerja dan berjalan sebagai sebuah tim. Sebab, menurutnya, pekerjaan Panselnas itu merupakan tugas kebangsaan.
Dia mengibaratkan, seperti memilih bibit pohon meranti atau jati harus dipastikan, tidak ada virus, lurus, batangnya bagus agar 30 tahun mendatang menghasilkan kayu yang bagus, tidak bolong dan tidak sekadar menjadi kayu bakar.
“Saya selalu cerewet untuk mengatur agar terjadi perubahan. Menambah keyakinan muda mudi supaya tidak ada permainan, dan berharap akan ada efek positif yang bisa didapat,” katanya.
"Untuk melawan calo, kita harus bergandengan tangan dengan semua pihak, mulai BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), konsorsium 10 PTN (Perguruan Tinggi Negeri), Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara), Polri, BIN (Badan Intelejen Negara), BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), Ombudsman, ICW, dan media massa,” kata Azwar Abubakar di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2013).
Oleh karena itu, panselnas diharapkan bisa bekerja dan berjalan sebagai sebuah tim. Sebab, menurutnya, pekerjaan Panselnas itu merupakan tugas kebangsaan.
Dia mengibaratkan, seperti memilih bibit pohon meranti atau jati harus dipastikan, tidak ada virus, lurus, batangnya bagus agar 30 tahun mendatang menghasilkan kayu yang bagus, tidak bolong dan tidak sekadar menjadi kayu bakar.
“Saya selalu cerewet untuk mengatur agar terjadi perubahan. Menambah keyakinan muda mudi supaya tidak ada permainan, dan berharap akan ada efek positif yang bisa didapat,” katanya.
(maf)