Sasaran penembakan, kemampuan intelijen Polri dipertanyakan
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya kasus penembakan terhadap polisi beberapa bulan belakangan ini tidak boleh dianggap remeh. Hal itu diduga akibat maraknya peredaran senjata api (Senpi) ilegal juga karena lemahnya fungsi intelijen.
Ketua Komite I DPD RI Alirman Sori menegaskan, maraknya penembakan terhadap anggota polri bukti bobolnya informasi intelijen, sehingga berbagai aksi penembakan belakangan ini tidak dapat dideteksi.
"Kalau intelijennya berfungsi tentu bisa dideteksi lebih dini, dan penembakan bisa dicegah," tegas Alirman kepada SINDO, Sabtu (14/9/2013).
Menurut dia, Polri ke depannya harus waspada dan memperkuat fungsi intelijennya sehingga kasus yang memperlemah fungsi Polri ini bisa dihindari.
"Maraknya kasus penembakan ini juga memperlemah fungsi polri sebagai institusi penegak hukum," jelasnya
Ketua Komite I DPD RI Alirman Sori menegaskan, maraknya penembakan terhadap anggota polri bukti bobolnya informasi intelijen, sehingga berbagai aksi penembakan belakangan ini tidak dapat dideteksi.
"Kalau intelijennya berfungsi tentu bisa dideteksi lebih dini, dan penembakan bisa dicegah," tegas Alirman kepada SINDO, Sabtu (14/9/2013).
Menurut dia, Polri ke depannya harus waspada dan memperkuat fungsi intelijennya sehingga kasus yang memperlemah fungsi Polri ini bisa dihindari.
"Maraknya kasus penembakan ini juga memperlemah fungsi polri sebagai institusi penegak hukum," jelasnya
(kri)