IPW nilai, intelijen Polri lemah

Sabtu, 14 September 2013 - 08:11 WIB
IPW nilai, intelijen...
IPW nilai, intelijen Polri lemah
A A A
Sindonews.com - Setelah anggota Provost Poloairud Bripka Sukardi tewas tertembak Selasa 10 September 2013 lalu, kini giliran anggota Sabhara Mabes Polri Briptu Ruslan yang juga tertembak pada Jumat (13/9/2013) kemarin malam di Cimanggis Depok.

Beruntung kejadian tersebut tidak membuatnya tewas, hanya saja motor yang digunakan oleh Briptu Ruslan dicuri oleh pelaku.

Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya akan fungsi dari intelijen Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang selalu lambat dalam memberikan informasi seperti kasus penembakan anggota Mabes Polri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengakui, intelijen Mabes Polri sangat lemah dalam memberikan informasi secara cepat kepada Mabes Polri.

Sehingga, hal tersebut membuat intelijen Mabes Polri seringkali kebobolan dalam setiap kasus penembakan anggota Polri.

"Mungkin informasi yang masuk ke Mabes Polri terlambat. Intelijen di negeri ini memang sangat lemah, sehingga sering kebobolan," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Selain itu, Neta juga mengatakan agar tidak sering terjadi kebobolan dalam memberikan informasi, Neta berharap ada perombakan di intelijen Mabes Polri. Karena tidak satu atau dua kali intelijen Mabes Polri kebobolan.

"Selain perombakan, Polri perlu bekerja sama dengan BIN (Badan Intelijen Nasional) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dalam informasi dan mengatur strategi. Intelijen Polri, TNI dan BIN perlu bekerjasama agar maksimal," tandas Neta.

Klik di sini untuk berita selengkapnya
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)