SBY instruksikan Kapolri ungkap penembak Bripka Sukardi
A
A
A
Sindonews.com - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menuturkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengetahui kabar peristiwa penembakan misterius terhadap anggota Provos Polairud Mabes Polri Bripka Sukardi.
Julian mengatakan, Presiden SBY menyesalkan peristiwa tersebut bisa terjadi lagi terhadap anggota Polri.
"Beliau (SBY) telah mengetahui insiden semalam. Sangat menyesalkan insiden itu terjadi. Menko Polhukam saya kira telah sampaikan pernyataan resmi mewakili pemerintah. Pemerintah juga menyesalkan hal itu, turut berduka pada keluarga korban," ujar Julian di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2013).
Presiden SBY, lanjut dia, sangat berharap pada pihak Polri bisa membekuk pelaku sekaligus membongkar motif dibalik penembakan tersebut.
"Diharapkan polisi tindak lanjuti, mengejar dan membongkar motif apa yang muncul di dalam insiden tersebut," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa Presiden SBY menyayangkan peristiwa penembakan misterius terhadap anggota kepolisian belakangan ini cukup marak terjadi.
"Pada saat itu Presiden sudah instruksikan agar Kapolri tetap menjalankan tugas, untuk keamanan dan ketertiban masyarakat sebagaimana tugas Polri. Sehingga keamanan tidak terusik," imbuhnya.
Sementara ini, ungkap dia, pihak Kepolisian bekerjasama dengan Kemenko Polhukam serta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengungkap kasus tersebut. "Kita tunggu penjelasan kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya, penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi, kali ini menimpa anggota Provos Polairud Mabes Polri Bripka Sukardi yang tengah mengawal 6 truk. Ia ditembak orang tak dikenal hingga tewas di depan Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin malam.
Julian mengatakan, Presiden SBY menyesalkan peristiwa tersebut bisa terjadi lagi terhadap anggota Polri.
"Beliau (SBY) telah mengetahui insiden semalam. Sangat menyesalkan insiden itu terjadi. Menko Polhukam saya kira telah sampaikan pernyataan resmi mewakili pemerintah. Pemerintah juga menyesalkan hal itu, turut berduka pada keluarga korban," ujar Julian di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2013).
Presiden SBY, lanjut dia, sangat berharap pada pihak Polri bisa membekuk pelaku sekaligus membongkar motif dibalik penembakan tersebut.
"Diharapkan polisi tindak lanjuti, mengejar dan membongkar motif apa yang muncul di dalam insiden tersebut," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa Presiden SBY menyayangkan peristiwa penembakan misterius terhadap anggota kepolisian belakangan ini cukup marak terjadi.
"Pada saat itu Presiden sudah instruksikan agar Kapolri tetap menjalankan tugas, untuk keamanan dan ketertiban masyarakat sebagaimana tugas Polri. Sehingga keamanan tidak terusik," imbuhnya.
Sementara ini, ungkap dia, pihak Kepolisian bekerjasama dengan Kemenko Polhukam serta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengungkap kasus tersebut. "Kita tunggu penjelasan kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya, penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi, kali ini menimpa anggota Provos Polairud Mabes Polri Bripka Sukardi yang tengah mengawal 6 truk. Ia ditembak orang tak dikenal hingga tewas di depan Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin malam.
(lal)