TB Hasanudin: Intelijen kita kewalahan
A
A
A
Sindonews.com - Dalam kurun beberapa bulan terakhir, sejumlah kekacauan terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah pengeboman kantor polisi di Tasikmalaya, pengeboman Wihara, penembakan polisi, hingga terakhir kerusuhan di Lapas Labuan Ruku.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanudin menyoroti kinerja intelijen yang ada saat ini. Mereka terkesan kecolongan dengan sejumlah kejadian yang ada.
"Saya melihatnya intelijen cenderung agak kewalahan," ujar TB Hasanudin di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/8/2013).
Dari waktu ke waktu, jumlah intelijen di Indonesia terus bertambah. Tapi kualitas mereka tidak sebanding dengan penambahan intelijen itu sendiri. Kondisi penurunan kualitas intelijen itu menurutnya terjadi sekira enam hingga tujuh tahun lalu.
"Dulu istilahnya ada jarum jatuh pun intelijen tahu. Tapi kalau sekarang kenapa setelah terjadi ledakan (intelijen baru berangkat ke TKP," ungkapnya.
Disinggung berbagai kekacauan yang ada di Indonesia saat ini, ada banyak penyebabnya. "Saya kira semua terkompilasikan mulai masalah ekonomi, lapangan kerja yang sulit, transportasi yang semakin semrawut, ada bencana, ujung-ujungnya keamanan pun goyah," tutur TB Hasanudin.
Ia lalu mengatakan setuju soal penambahan polisi pada 2014 sebanyak 26 ribu. "Tapi kualitasnya harus ditambah, diberi pelatihan-pelatihan yang baik," tegasnya.
TB Hasanudin menegaskan agar polisi punya kemampuan mumpuni. "Jangan sampai duel dengan penjahat, polisi kok kalah. Itu kan prihatin, kasihan," kata pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD PDIP Jawa Barat itu.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanudin menyoroti kinerja intelijen yang ada saat ini. Mereka terkesan kecolongan dengan sejumlah kejadian yang ada.
"Saya melihatnya intelijen cenderung agak kewalahan," ujar TB Hasanudin di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/8/2013).
Dari waktu ke waktu, jumlah intelijen di Indonesia terus bertambah. Tapi kualitas mereka tidak sebanding dengan penambahan intelijen itu sendiri. Kondisi penurunan kualitas intelijen itu menurutnya terjadi sekira enam hingga tujuh tahun lalu.
"Dulu istilahnya ada jarum jatuh pun intelijen tahu. Tapi kalau sekarang kenapa setelah terjadi ledakan (intelijen baru berangkat ke TKP," ungkapnya.
Disinggung berbagai kekacauan yang ada di Indonesia saat ini, ada banyak penyebabnya. "Saya kira semua terkompilasikan mulai masalah ekonomi, lapangan kerja yang sulit, transportasi yang semakin semrawut, ada bencana, ujung-ujungnya keamanan pun goyah," tutur TB Hasanudin.
Ia lalu mengatakan setuju soal penambahan polisi pada 2014 sebanyak 26 ribu. "Tapi kualitasnya harus ditambah, diberi pelatihan-pelatihan yang baik," tegasnya.
TB Hasanudin menegaskan agar polisi punya kemampuan mumpuni. "Jangan sampai duel dengan penjahat, polisi kok kalah. Itu kan prihatin, kasihan," kata pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD PDIP Jawa Barat itu.
(kri)