Terancam punah, pelestarian harimau Sumatera tanggung jawab siapa?

Senin, 29 Juli 2013 - 19:17 WIB
Terancam punah, pelestarian...
Terancam punah, pelestarian harimau Sumatera tanggung jawab siapa?
A A A
Sindonews.com - Pada Global Tiger Day dan Global Ranger Day tahun 2013, WWF-Indonesia bersama dengan jaringan WWF-Internasional meluncurkan aksi publik mengirimkan kartu pos dari publik di seluruh dunia kepada para polisi hutan (jagawana) yang bertugas menjaga hutan habitat harimau.

Dari Indonesia, Bapak Rusli Siregar bersama dengan rekan-rekannya dari Suaka Margasatwa (SM) Rimbang Baling, Riau, menerima kartu pos sebanyak 520 buah dari 15 negara. Kisah Pak Rusli dan rekan-rekan polisi hutan dalam menjalankan tugas berat dengan fasilitas terbatas, sangat menyentuh hati masyarakat internasional.

Selain melakukan penggalangan dukungan melalui pengiriman kartu pos, WWF-Indonesia juga membantu pemerintah untuk pengelolaan yang lebih baik beberapa kawasan habitat penting harimau Sumatera, termasuk SM Rimbang Baling.

Bersama dengan pemerintah dan masyarakat, WWF-Indonesia mendukung pengelolaan kawasan habitat kunci bagi harimau tersebut dengan patroli, memasang beberapa papan informasi, membangun pos jaga, melaksanakan pemantauan dengan kamera otomatis, serta mendirikan stasiun lapangan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian dan pendidikan konservasi.

Selain itu, WWF Tigers Alive Initiative juga menyumbangkan sebuah sepeda motor yang dilengkapi dengan peralatan navigasi bagi polisi hutan SM Rimbang Baling untuk menjalankan tugasnya dengan lebih baik.

Koordinator konservasi gajah dan harimau WWF-Indonesia, Sunarto mengatakan, untuk mencegah kerusakan habitat dan perburuan harimau, kita memerlukan lebih banyak polisi dan teknisi kehutanan berada di lapangan. Selama ini, WWF juga terus mendorong dan membantu Kementerian Kehutanan untuk menciptakan pengelolaan kawasan lindung yang lebih baik melalui partisipasi aktif masyarakat.

"Hutan Sumatera tak hanya penting bagi keberlangsungan hidup satwa khas Sumatera seperti harimau, tetapi juga menjadi penyangga kehidupan manusia. Oleh sebab itu, semua pihak semestinya turut mengambil peran aktif untuk pemulihannya,” ujarnya melalui rilis yang diterima Sindonews, Senin (29/7/2013).

Menurutnya, salah satu upaya nyata bagi perlindungan habitat harimau Sumatera adalah dengan mempertahankan dan bahkan menambah luasan hutan alam, bukannya dengan membiarkan hutan alam semakin berkurang. Ia berpendapat, pemulihan habitat harimau seharusnya menjadi komitmen bersama segenap komponen bangsa.

"Masyarakat luas dapat dan perlu turut berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan satwa langka. Akibat dari kegiatan atau apa yang kita konsumsi sehari-hari, langsung maupun tidak langsung turut menyebabkan keterancaman harimau Sumatera dan hutan di Indonesia," jelasnya.

Oleh sebab itu, tambahnya, menjaga kelestarian satwa kebanggaan nasional tak hanya tanggung jawab Kementerian Kehutanan atau masyarakat sekitar hutan, namun juga segenap bangsa Indonesia. Kelestarian atau keterancaman harimau dan lingkungan adalah indikator dari martabat dan jati diri bangsa.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5957 seconds (0.1#10.140)