129 website penjual obat ilegal teridentifikasi

Jum'at, 28 Juni 2013 - 12:57 WIB
129 website penjual obat ilegal teridentifikasi
129 website penjual obat ilegal teridentifikasi
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 129 situs internet (website) yang memasarkan obat tradisional, kosmetika, dan suplemen kesehatan ilegal termasuk palsu, berhasil teridentifikasi dalam Operasi Pangea VI di Indonesia.

"Dari hasil operasi tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap 20 sarana dan disita 721 item atau 292.535 kemasan obat, obat tradisional, kosmetika, dan suplemen makanan ilegal dengan nilai keekonomian mencapai Rp5.593.200.000," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucky S Slamet dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013).

Dibandingkan dengan Operasi Pangea IV pada 2011 dan Operasi Pangea V pada 2012, pada Operasi Pangea VI tahun 2013 ini mengalami peningkatan yang signifikan baik jumlah situs yang teridentifikasi memasarkan obat ilegal maupun luas wilayah operasi, serta jumlah dan nilai temuan operasi.

"Sebagai tindak lanjut dari hasil operasi tersebut, telah dilakukan penyitaan terhadap seluruh barang bukti dan selanjutnya 14 kasus akan diproses pro-justitia," tuturnya.

Untuk situs atau website yang telah teridentifikasi menawarkan dan memasarkan obat ilegal termasuk palsu tersebut, Kepala Badan POM selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal telah mengajukan usulan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir website tersebut.

Sebab, semua obat, obat tradisional, kosmetika dan suplemen kesehatan yang dipasarkan di 129 situs internet itu sangat berbahaya.

Operasi Pangea VI tahun 2013 ini dilaksanakan pada 18-25 Juni 2013 di Jakarta dan lima wilayah lainnya di Indonesia, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam.

Badan POM, kepolisian, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Pemberantasan obat dan makanan ilegal.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7301 seconds (0.1#10.140)