Kursi SNMPTN UNY tak akan terisi penuh
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 298 kursi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dipastikan tak terisi oleh mahasiswa baru, tidak melakukan registrasi ulang.
298 calon mahasiswa baru kampus tersebut kemungkinan dinyatakan diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sehingga tidak melakukan registrasi ulang.
Demikian disampaikan Kepala bidang Humas UNY Anwar Effendi, Kamis (20/6/2013). Ia menuturkan, hingga hari terakhir pelaksanaan registrasi ulang calon mahasiswa baru jalur SNMPTN, Rabu (19/6/2013), ratusan calon mahasiswa tersebut tidak hadir.
"Sampai penutupan Rabu kemarin memang calon mahasiswa tersebut tidak melakukan daftar ulang, jadi secara otomatis haknya sebagai calon mahasiswa baru dicabut," paparnya.
Anwar menguraikan, pada jalur SNMPTN tahun ini, UNY menyatakan ada 2.731 calon mahasiswa baru yang diterima. Para calon mahasiswa tersebut, diwajibkan untuk mengikuti prosedur registrasi ulang untuk mengesahkan statusnya sebagai mahasiswa baru UNY.
Namun dari total calon mahasiswa baru yang diterima tersebut, hanya 2.433 orang yang melakukan registrasi ulang dan melengkapi semua dokumen yang disyaratkan. Sementara sisanya, dinyatakan gugur lantaran tak mengikuti prosedur yang ditetapkan panitia penerimaan mahasiswa baru.
"Sampai sekarang kami belum dapat informasi terkait alasan calon mahasiswa yang tak melakukan registrasi ulang tersebut, memang ada sejumlah kemungkinan, tapi alasan pastinya belum teridentifikasi dengan jelas," imbuh Anwar.
Kursi yang kosong itupun, lanjut Anwar, akan dialihkan untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM). Sebelumnya Anwar juga telah memprediksi bakal ada kursi yang kosong yang ditinggalkan oleh calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN.
"Sama seperti tahun sebelumnya, memang biasanya ada yang tidak melakukan verifikasi ulang dan melepaskan haknya, ya kuota yang kosong otomatis kami alihkan untuk jalur yang lain," terangnya.
Hal serupa terjadi di UGM yang juga melakukan proses verifikasi ulang pada Selasa-Rabu (18-19 Juni) kemarin. Hingga Kamis siang kemarin, tercatat sebanyak 2.400 lebih calon mahasiswa baru yang telah melakukan registrasi ulang. Artinya, masih ada sekitar 600 lebih calon mahasiswa baru jalur SNMPTN yang belum melakukan proses verifikasi.
Namun UGM menerapkan kebijakan berbeda, yaitu memberikan tambahan waktu untuk proses registrasi ulang calon mahasiswa baru. Kampus tersebut masih memberikan kesempatan hingga Jumat (21/6) hari ini.
"Iya, memang ada kebijakan sendiri dari UGM, registrasi ulang masih kami tunggu sampai Jumat pukul 15.00," kata kabid Humas UGM, Wijayanti.
Adapun sekretaris umum SNMPTN pusat, Rochmat Wahab, sempat menyayangkan adanya calon mahasiswa yang melepaskan haknya di jalur SNMPTN. Menurutnya, kesempatan tersebut seharusnya bisa dimaksimalkan oleh calon mahasiswa yang bersangkutan.
"Karena kursi di PTN kan diperebutkan ribuan siswa dari seluruh Indonesia, memang sangat disayangkan mereka yang dinyatakan diterima tapi akhirnya melepaskan haknya dan tidak registrasi ulang," tutur pria yang juga menjabat sebagai Rektor UNY ini.
298 calon mahasiswa baru kampus tersebut kemungkinan dinyatakan diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sehingga tidak melakukan registrasi ulang.
Demikian disampaikan Kepala bidang Humas UNY Anwar Effendi, Kamis (20/6/2013). Ia menuturkan, hingga hari terakhir pelaksanaan registrasi ulang calon mahasiswa baru jalur SNMPTN, Rabu (19/6/2013), ratusan calon mahasiswa tersebut tidak hadir.
"Sampai penutupan Rabu kemarin memang calon mahasiswa tersebut tidak melakukan daftar ulang, jadi secara otomatis haknya sebagai calon mahasiswa baru dicabut," paparnya.
Anwar menguraikan, pada jalur SNMPTN tahun ini, UNY menyatakan ada 2.731 calon mahasiswa baru yang diterima. Para calon mahasiswa tersebut, diwajibkan untuk mengikuti prosedur registrasi ulang untuk mengesahkan statusnya sebagai mahasiswa baru UNY.
Namun dari total calon mahasiswa baru yang diterima tersebut, hanya 2.433 orang yang melakukan registrasi ulang dan melengkapi semua dokumen yang disyaratkan. Sementara sisanya, dinyatakan gugur lantaran tak mengikuti prosedur yang ditetapkan panitia penerimaan mahasiswa baru.
"Sampai sekarang kami belum dapat informasi terkait alasan calon mahasiswa yang tak melakukan registrasi ulang tersebut, memang ada sejumlah kemungkinan, tapi alasan pastinya belum teridentifikasi dengan jelas," imbuh Anwar.
Kursi yang kosong itupun, lanjut Anwar, akan dialihkan untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM). Sebelumnya Anwar juga telah memprediksi bakal ada kursi yang kosong yang ditinggalkan oleh calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN.
"Sama seperti tahun sebelumnya, memang biasanya ada yang tidak melakukan verifikasi ulang dan melepaskan haknya, ya kuota yang kosong otomatis kami alihkan untuk jalur yang lain," terangnya.
Hal serupa terjadi di UGM yang juga melakukan proses verifikasi ulang pada Selasa-Rabu (18-19 Juni) kemarin. Hingga Kamis siang kemarin, tercatat sebanyak 2.400 lebih calon mahasiswa baru yang telah melakukan registrasi ulang. Artinya, masih ada sekitar 600 lebih calon mahasiswa baru jalur SNMPTN yang belum melakukan proses verifikasi.
Namun UGM menerapkan kebijakan berbeda, yaitu memberikan tambahan waktu untuk proses registrasi ulang calon mahasiswa baru. Kampus tersebut masih memberikan kesempatan hingga Jumat (21/6) hari ini.
"Iya, memang ada kebijakan sendiri dari UGM, registrasi ulang masih kami tunggu sampai Jumat pukul 15.00," kata kabid Humas UGM, Wijayanti.
Adapun sekretaris umum SNMPTN pusat, Rochmat Wahab, sempat menyayangkan adanya calon mahasiswa yang melepaskan haknya di jalur SNMPTN. Menurutnya, kesempatan tersebut seharusnya bisa dimaksimalkan oleh calon mahasiswa yang bersangkutan.
"Karena kursi di PTN kan diperebutkan ribuan siswa dari seluruh Indonesia, memang sangat disayangkan mereka yang dinyatakan diterima tapi akhirnya melepaskan haknya dan tidak registrasi ulang," tutur pria yang juga menjabat sebagai Rektor UNY ini.
(lal)