Lulusan PT sedikit, Indonesia jangan sampai impor Sarjana

Selasa, 28 Mei 2013 - 13:33 WIB
Lulusan PT sedikit,...
Lulusan PT sedikit, Indonesia jangan sampai impor Sarjana
A A A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta Rajasa menegaskan bahwa kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) diperlukan untuk melakukan transformasi ekonomi sesuai dengan pilar-pilar dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dalam puncak piramid pendidikan di Indonesia, hanya 7 persen penduduk yang bisa mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Sementara lebih dari 70 persen hanya tamatan SD dan SMP.

"Karena itu jumlah segitu tak cukup untuk menjadikan Indonesia bangsa yang unggul. Bagaimana mendorong siswa berprestasi tak langsung bekerja tapi masuk perguruan tinggi. Bangsa ini tergantung pada SDM," ujarnya dalam sambutannya dalam Seminar "Peranan Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Kualitas SDM dan Pengembangan IPTEK sebagai Salah Satu Strategi Utama Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)", Selasa (28/5/2013).

Karena itu, kata dia, pemerintah sedang melakukan maping kawasan Pusat Perhatian Investasi. Dimana ada kawasan tersebut, lanjut Hatta, akan didorong peningkatan kemampuan SDM-nya.

"Malaysia sudah 20 persen masyarakat yang mengenyam perguruan tinggi. Masa kita mau impor sarjana dari luar? UI, ITB, UGM dan yang lainnya harus jadi pusat keunggulan, jadi universitas riset," tukasnya.

Hatta menegaskan, bahwa inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi (PT) sejalan dengan MP3EI. Yakni dengan menggelontorkan dana penelitian dalam program riset strategi nasional unyuk menjadikan bangsa yang inovatif.

"Tanpa itu kita akan terkikis. Jadilah manusia yang bukan mencari pekerjaan, tapi mengcreate. Berpikirlah saya ingin mengcreate sesuatu untuk bangsa ini. Menguatkan program studi terkait implementasi MP3EI," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9138 seconds (0.1#10.140)