Wartawan senior sebut polisi sekarang genit
A
A
A
Sindonews.com - Wartawan senior Karni Ilyas mengatakan, polisi masa kini dianggap genit dalam setiap pengungkapan sebuah kasus hukum.
"Kalau ada pembunuh, teroris, pasti ada tersangka dengan inisial 'K', nah inisial 'K' itu kan enggak jelas siapa orangnya, wajahnya bagaimana, sudah terpampang apa belum, keluarganya seperti apa. Ini kan namanya kegenitan," jelas Karni dalam acara seminar di Gedung PTIK, Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2013).
Karni mengaku heran dan merasa lucu, karena setiap ada pelaku pembunuhan atau teroris, pelaku selalu ditutupi oleh topeng atau di diberikan topi, untuk menyamarkan jati dirinya.
Sedangkan, polisinya sendiri tampil di media massa dengan wajah terlihat jelas. "Ini berbanding terbalik dengan negara lain, ini budaya yang harus diperbaiki, kalau enggak akan begini terus," tegasnya.
Sementara itu, kriminolog Universitas Indonesia (UI), Ronny Nitibaskara memberikan pernyataan yang berbeda dengan Karni. Dia merasa tidak setuju dengan pendapat Karni terkait pelaku pembunuhan yang kerap dilindungi dengan topeng.
Menurut Ronny, penggunaan topeng tersebut sudah tepat. Sebab, hal ini bertujuan untuk melindungi pelaku pembunuhan dari kebencian di masyarakat. "Saya tidak sependapat, topeng itu untuk melindungi si pelaku, itu hak mereka, hal itu juga untuk melindungi mereka dari kebencian," tuntas Ronny.
"Kalau ada pembunuh, teroris, pasti ada tersangka dengan inisial 'K', nah inisial 'K' itu kan enggak jelas siapa orangnya, wajahnya bagaimana, sudah terpampang apa belum, keluarganya seperti apa. Ini kan namanya kegenitan," jelas Karni dalam acara seminar di Gedung PTIK, Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2013).
Karni mengaku heran dan merasa lucu, karena setiap ada pelaku pembunuhan atau teroris, pelaku selalu ditutupi oleh topeng atau di diberikan topi, untuk menyamarkan jati dirinya.
Sedangkan, polisinya sendiri tampil di media massa dengan wajah terlihat jelas. "Ini berbanding terbalik dengan negara lain, ini budaya yang harus diperbaiki, kalau enggak akan begini terus," tegasnya.
Sementara itu, kriminolog Universitas Indonesia (UI), Ronny Nitibaskara memberikan pernyataan yang berbeda dengan Karni. Dia merasa tidak setuju dengan pendapat Karni terkait pelaku pembunuhan yang kerap dilindungi dengan topeng.
Menurut Ronny, penggunaan topeng tersebut sudah tepat. Sebab, hal ini bertujuan untuk melindungi pelaku pembunuhan dari kebencian di masyarakat. "Saya tidak sependapat, topeng itu untuk melindungi si pelaku, itu hak mereka, hal itu juga untuk melindungi mereka dari kebencian," tuntas Ronny.
(maf)