Adnan Buyung sebut SBY harus contoh Presiden Filipina
A
A
A
Sindonews.com - Terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, terus menuai kritikan.
Tidak ketinggalan, mantan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution, ikut mengkritisi terpilihnya SBY menjadi Ketum Demokrat tersebut.
Menurut pria yang juga sebagai Direktur Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN) ini, semestinya SBY bisa mencontoh Presiden Filipina periode 1935 sampai 1944, Manuel L Quezon.
"Saya ingin memberikan contoh Presiden Filipina periode tahun 1935 sampai 1986 pernah mengatakan, my loyality to my party ends, when my loyality to my country begins. Loyalitas kita terhadap partai berhenti, ketika saya mulai memberikan loyalitas saya kepada negara," kata Adnan Buyung Nasution menirukan ucapan Presiden Filipina periode tahun 1935 sampai 1944 Manuel L Quezon itu, saat jumpa pers di Kantor Concern ABN, Jalan Sampit I Nomor 56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).
Menurutnya, Presiden Filipina adalah contoh seorang negarawan yang baik. Semestinya, SBY pun meniru Presiden Filipina tersebut. SBY, kata Adnan Buyung, harus memilih apakah fokus pada urusan negara atau sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang fokus pada urusan Partai.
"Tidak bisa dia mematuhi loyalitas pada kedua-duanya (partai dan negara). Dia harus utamakan kepentingan bangsa negara. Karena dia adalah Kepala negara dan kepala pemerintahan," pungkasnya.
Tidak ketinggalan, mantan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution, ikut mengkritisi terpilihnya SBY menjadi Ketum Demokrat tersebut.
Menurut pria yang juga sebagai Direktur Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN) ini, semestinya SBY bisa mencontoh Presiden Filipina periode 1935 sampai 1944, Manuel L Quezon.
"Saya ingin memberikan contoh Presiden Filipina periode tahun 1935 sampai 1986 pernah mengatakan, my loyality to my party ends, when my loyality to my country begins. Loyalitas kita terhadap partai berhenti, ketika saya mulai memberikan loyalitas saya kepada negara," kata Adnan Buyung Nasution menirukan ucapan Presiden Filipina periode tahun 1935 sampai 1944 Manuel L Quezon itu, saat jumpa pers di Kantor Concern ABN, Jalan Sampit I Nomor 56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).
Menurutnya, Presiden Filipina adalah contoh seorang negarawan yang baik. Semestinya, SBY pun meniru Presiden Filipina tersebut. SBY, kata Adnan Buyung, harus memilih apakah fokus pada urusan negara atau sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang fokus pada urusan Partai.
"Tidak bisa dia mematuhi loyalitas pada kedua-duanya (partai dan negara). Dia harus utamakan kepentingan bangsa negara. Karena dia adalah Kepala negara dan kepala pemerintahan," pungkasnya.
(maf)