SMS dari SBY skenario pra KLB Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Short Message Service (SMS) yang diduga berasal dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Wakil Dewan Pembinan partai Marzuki Alie, itu membuktikan adanya skenario jelang Kongres Luar Biasa (KLB).
Skenario tersebut memang sengaja dibuat untuk memuluskan keinginan SBY menguasai partai yang didirikannya pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003 lalu.
"Jika pun benar itu sms SBY dan Marzuki, saya kira memang itu menunjukkan adanya satu skenario pra kondisi yang memungkinkan mulusnya SBY ataupun kubunya untuk mengendalikan Demokrat ke depan," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Pada kesempatan itu dia mengatakan, SBY memiliki kepentingan yang besar terhadap partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Maka itu, kata dia, Ketum partai yang nantinya terpilih harus manutan terhadap keinginan SBY.
"Jadi, upaya-upaya berbagai pihak termasuk di internal partai yang tak satu mainstream dengan SBY, diharapkan punya orientasi politik yang sama dengan arus utama seperti yang dikehendaki Pak SBY saat ini. SBY memang saat ini punya kepentingan untuk membuat konggres yang tanpa letupan," terang Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute itu.
Dia menilai, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang akan digelar besok, hanya ingin membuat opinim publik. Jika KLB tersebut bersifat demokrasi, padahal di dalamnya sudah penuh skenario politik.
"Sebuah mekanisme demokrasi internal partai yang diarahkan atau by design. Yang memosisikan SBY sendiri di puncak otoritas hirarki partai," kata dosen ilmu komunikasi UIN Jakarta itu.
Sekadar diketahui, sebelumnya ada SMS teguran yang diduga berasal dari SBY untuk Ketua DPR yang juga politikus Demokrat Marzuki Alie. SMS tersebut rupanya terkait dengan ketua DPC yang dikumpulkan Marzuki di Jakarta.
SMS dari SBY tersebut ada enam poin. Tak lama SMS itu beredar, ada juga SMS balasan dari Marzuki Alie untuk SBY. Rupanya Marzuki membalasnya dengan lebih banyak lagi yang berjumlah 13 poin.
SMS yang diduga dari SBY, ini SMS jawaban dari Marzuki.
Skenario tersebut memang sengaja dibuat untuk memuluskan keinginan SBY menguasai partai yang didirikannya pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003 lalu.
"Jika pun benar itu sms SBY dan Marzuki, saya kira memang itu menunjukkan adanya satu skenario pra kondisi yang memungkinkan mulusnya SBY ataupun kubunya untuk mengendalikan Demokrat ke depan," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Pada kesempatan itu dia mengatakan, SBY memiliki kepentingan yang besar terhadap partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Maka itu, kata dia, Ketum partai yang nantinya terpilih harus manutan terhadap keinginan SBY.
"Jadi, upaya-upaya berbagai pihak termasuk di internal partai yang tak satu mainstream dengan SBY, diharapkan punya orientasi politik yang sama dengan arus utama seperti yang dikehendaki Pak SBY saat ini. SBY memang saat ini punya kepentingan untuk membuat konggres yang tanpa letupan," terang Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute itu.
Dia menilai, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang akan digelar besok, hanya ingin membuat opinim publik. Jika KLB tersebut bersifat demokrasi, padahal di dalamnya sudah penuh skenario politik.
"Sebuah mekanisme demokrasi internal partai yang diarahkan atau by design. Yang memosisikan SBY sendiri di puncak otoritas hirarki partai," kata dosen ilmu komunikasi UIN Jakarta itu.
Sekadar diketahui, sebelumnya ada SMS teguran yang diduga berasal dari SBY untuk Ketua DPR yang juga politikus Demokrat Marzuki Alie. SMS tersebut rupanya terkait dengan ketua DPC yang dikumpulkan Marzuki di Jakarta.
SMS dari SBY tersebut ada enam poin. Tak lama SMS itu beredar, ada juga SMS balasan dari Marzuki Alie untuk SBY. Rupanya Marzuki membalasnya dengan lebih banyak lagi yang berjumlah 13 poin.
SMS yang diduga dari SBY, ini SMS jawaban dari Marzuki.
(mhd)