SBY direncanakan pimpin panel tingkat tinggi PBB
A
A
A
Sindonews.com - Usai dari Swedia, Presiden beserta delegasi direncanakan bertolak menuju New York, AS. Kunjungan ini dalam rangka menghadiri pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi PBB Mengenai Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Markas Besar PBB.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir panel setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, (September 2012), London (November 2012), Monrovia (Februari 2013), dan Bali (Maret 2013). Presiden SBY akan memimpin langsung pertemuan ke-5 panel.
Dalam pertemuan ini, SBY akan menyampaikan laporan akhir panel serta pengesahan laporan tersebut. Selanjutnya, SBY atas nama ketua bersama dan anggota panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Di New York, Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk memaparkan laporan akhir panel tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.
"Pertemuan terakhir Panel di New York yang akan dipimpin oleh Presiden SBY menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan laporan panel terkait visi agenda pembangunan pasca 2015," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah melalui rilis yang dikeluarkan, Jumat (24/5/2013) malam.
Penyampaian laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.
"Sebagaimana halnya MDGs, agenda pembangunan pasca 2015 yang digariskan dalam Laporan Panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara bangsa dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15-20 ke depan setelah tahun 2015," kata Faizasyah.
Bertepatan dengan keberadaan Presiden di New York, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.
"Penghargaan diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan bergama, dan hubungan antarperadaban," ujar Faizasyah.
Presiden SBY dan Ibu Ani beserta delegasi akan meninggalkan New York pada 31 Mei dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2 Juni pagi.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir panel setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, (September 2012), London (November 2012), Monrovia (Februari 2013), dan Bali (Maret 2013). Presiden SBY akan memimpin langsung pertemuan ke-5 panel.
Dalam pertemuan ini, SBY akan menyampaikan laporan akhir panel serta pengesahan laporan tersebut. Selanjutnya, SBY atas nama ketua bersama dan anggota panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Di New York, Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk memaparkan laporan akhir panel tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.
"Pertemuan terakhir Panel di New York yang akan dipimpin oleh Presiden SBY menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan laporan panel terkait visi agenda pembangunan pasca 2015," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah melalui rilis yang dikeluarkan, Jumat (24/5/2013) malam.
Penyampaian laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.
"Sebagaimana halnya MDGs, agenda pembangunan pasca 2015 yang digariskan dalam Laporan Panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara bangsa dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15-20 ke depan setelah tahun 2015," kata Faizasyah.
Bertepatan dengan keberadaan Presiden di New York, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.
"Penghargaan diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan bergama, dan hubungan antarperadaban," ujar Faizasyah.
Presiden SBY dan Ibu Ani beserta delegasi akan meninggalkan New York pada 31 Mei dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2 Juni pagi.
(kri)