Tips & trik pengisian lembar jawaban saat UN
A
A
A
Sindonews.com - Teknik pengisian lembar jawaban terutama pada Ujian Nasional (UN) sangat menentukan kelulusan siswa. Apa saja tips dan triknya?
Product Manager PT Faber Castell International Indonesia Christian menuturkan, sebelum ujian para siswa harus menyiapkan sedikitnya dua pensil, satu penghapus dan satu rautan. Untuk pensil sebaiknya memilih pensil 2B dengan diameter 2,8 mm.
Disarankan, jangan memakai pensil 2B seperti 3B hingga 5B karena menyangkut kadar kehitaman. Semakin tinggi kadar kehitaman pensil akan semakin sulit untuk dihapus sehingga akan mengganggu proses baca di mesin pindai.
Christian menambahkan, pilih juga pensil dengan pori-pori kayu paling padat dengan isi pensil ditengah. Pensil ini merupakan instrumen penting dalam ujian karena waktu ujian yang diberikan juga terbatas.
Sementara untuk penghapus, lanjutnya, pilihannya harus yang bebas debu karena jika debu sisa menghapus yang tersisa di lembar jawaban juga akan mempersulit proses pemindaian.
"Pilih juga penghapus yang lembut agar tidak merusak kertas," katanya pada Peluncuran portal ujian www.latihanujian.com di FX Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Sementara, Pengamat Pendidikan Saufi Sauniawati mengatakan, faktor non teknis memang sangat mempengaruhi. Berdasarkan pengalamannya ketika diminta untuk melakukan try out di kabupaten Cimahi pada 2004 dari jumlah peserta try out sebanyak 6.200 anak ada 927 siswa yang lembar ujiannya tidak terbaca.
"Kesalahan terjadi karena siswa menghitamkan ID Mark, nama yang berbeda juga bisa menjadi masalah," terangnya.
Saufi juga menjelaskan, sebaiknya soal ditadahi dengan alas karena tekanan pada pensil pada saat menghitamkan di lembar jawaban yang langsung bersentuhan dengan meja akan mempengaruhi pemindaian.
Selain itu memegang pensil juga jangan tegak namun dimiringkan dengan pensil digenggam jempol dan telunjuk dan jari tengah. Pasalnya, genggaman pensil juga turut mempengaruhi syaraf di otak sehingga mampu lebih konsentrasi.
Product Manager PT Faber Castell International Indonesia Christian menuturkan, sebelum ujian para siswa harus menyiapkan sedikitnya dua pensil, satu penghapus dan satu rautan. Untuk pensil sebaiknya memilih pensil 2B dengan diameter 2,8 mm.
Disarankan, jangan memakai pensil 2B seperti 3B hingga 5B karena menyangkut kadar kehitaman. Semakin tinggi kadar kehitaman pensil akan semakin sulit untuk dihapus sehingga akan mengganggu proses baca di mesin pindai.
Christian menambahkan, pilih juga pensil dengan pori-pori kayu paling padat dengan isi pensil ditengah. Pensil ini merupakan instrumen penting dalam ujian karena waktu ujian yang diberikan juga terbatas.
Sementara untuk penghapus, lanjutnya, pilihannya harus yang bebas debu karena jika debu sisa menghapus yang tersisa di lembar jawaban juga akan mempersulit proses pemindaian.
"Pilih juga penghapus yang lembut agar tidak merusak kertas," katanya pada Peluncuran portal ujian www.latihanujian.com di FX Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Sementara, Pengamat Pendidikan Saufi Sauniawati mengatakan, faktor non teknis memang sangat mempengaruhi. Berdasarkan pengalamannya ketika diminta untuk melakukan try out di kabupaten Cimahi pada 2004 dari jumlah peserta try out sebanyak 6.200 anak ada 927 siswa yang lembar ujiannya tidak terbaca.
"Kesalahan terjadi karena siswa menghitamkan ID Mark, nama yang berbeda juga bisa menjadi masalah," terangnya.
Saufi juga menjelaskan, sebaiknya soal ditadahi dengan alas karena tekanan pada pensil pada saat menghitamkan di lembar jawaban yang langsung bersentuhan dengan meja akan mempengaruhi pemindaian.
Selain itu memegang pensil juga jangan tegak namun dimiringkan dengan pensil digenggam jempol dan telunjuk dan jari tengah. Pasalnya, genggaman pensil juga turut mempengaruhi syaraf di otak sehingga mampu lebih konsentrasi.
(kri)