Densus 88 Antiteror bubar, teroris gembira

Sindonews.com - Mabes Polri menyatakan tidak setuju jika Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dibubarkan seperti desakan banyak pihak. Melihat situasi dan kondisi keamanan Indonesia saat ini, keberadaan Densus masih sangat dibutuhkan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan pihaknya tidak setuju Densus ditiadakan. Jika tidak ada Densus lagi, maka sejumlah kelompok kekerasan seperti terorisme akan diuntungkan.

"Kalau Densus bubar, yang senang itu kelompok kekerasan," ujar Boy Rafli dalam diskusi dengan tema 'Wacana Pembubaran Densus 88 di Kantor Komisi Hukum Nasional, Jalan Diponegoro No. 64, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2013).

Seperti diketahui, belum lama ini beberapa pihak menuntut agar Datasemen 88 Antiteror Polri (Densus 88) dibubarkan.

Desakan ini menguat setelah video kekerasan Densus 88 terhadap tersangka teroris menyebar di situs Youtube. Pihak Mabes Polri sendiri telah meneliti video kekerasan Densus 88 yang beredar tersebut.