Wisata Indonesia bersaing dengan 190 negara di dunia

Kamis, 28 Februari 2013 - 21:34 WIB
Wisata Indonesia bersaing...
Wisata Indonesia bersaing dengan 190 negara di dunia
A A A
Sindonews.com - Dunia pariwisata Indonesia tengah tumbuh dan makin diminati oleh wisatawan dunia, khususnya Asia dan Eropa. Tercatat pada 2012, sebanyak delapan juta wisatawan asing berkunjung ke Indonesia atau naik lima persen dari tahun sebelumnya.

Dari jumlah itu, warga Singapura dan Malaysia adalah yang terbanyak. Namun, ada juga warga negara Jerman. Bahkan, jumlah wisatawan negara dingin itu mencapai hingga 153.000 orang. Selama melancong di Indonesia, bangsa Eropa itu menghabiskan uangnya di bumi nusantara hingga USD2.240.

"Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang ditunjuk menjadi official partner country (OPC) dalam internationale tourism bourse (ITB) di Berlin, pada 5-10 Maret 2013," ujar Kepala Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) SB Wiryanti Sukamdani, kepada Sindonews, di Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Ditambahkan dia, ITB merupakan even terbesar dan tertua untuk tingkat pariwisata di dunia. Kegiatan internasional yang melibatkan 190 negara di belahan dunia itu, membuktikan daya saing pariwisata nusantara di dunia yang cukup berkelas.

Namun begitu, Indonesia memiliki tantangan besar dalam menarik wisatawan mancanegara. Sebab, banyak juga negara di Asia Tenggara yang kegiatan pariwisatanya diminati. Seperti Vietnam misalkan.

"Kami akan total menyuguhkan destinasi pariwisata, industry wisata, budaya, dan kuliner khas Indonesia kepada dunia. Strategi promosi yang kami gunakan adalah low season, creative tourism, dan green tourism," beber Wiryanti.

Dia melanjutkan, untuk green tourism, pihaknya sudah menyiapkan strategi jitu. Antara lain dengan menyediakan wisata adventure atau petualangan, yang juga masuk dalam creative tourism, dan sangat diminati oleh para wisatawan asing. Daerah wisata adventure yang paling banyak didatangi, diantaranya adalah Raja Ampat, Wakatobi, dan Bunaken.

"Daerah Wakatobi dan Raja Ampat, tidak ada di belahan dunia ini yang sama dengan daerah itu," terangnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6154 seconds (0.1#10.140)