Bakal terjadi pertarungan seru di internal oligarki Demokrat

Kamis, 28 Februari 2013 - 07:01 WIB
Bakal terjadi pertarungan...
Bakal terjadi pertarungan seru di internal oligarki Demokrat
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum agaknya mulai memberikan bocoran sedikit demi sedikit apa yang disebutnya sebagai lembaran-lembaran berikutnya.

Dalam perbincangannya dengan RCTI, Anas seperti mengisyaratkan kebenaran atas kabar putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima aliran dana dari M Nazaruddin mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini jadi terpindana perkara korupsi Wisma Atlet Sea Games.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi mengatakan, sinopsis atau bocoran yang disampaikan Anas itu bisa jadi adalah lembaran dua atau tiga yang dia maksudkan saat berpidato soal pengunduran diri dari posisi Ketum Demokrat kala itu.

Tidak hanya indikasi aliran dana ke Cikeas, soal bail out Bank Century bisa jadi juga akan dibongkarnya.

"Berkicaunya Bung Anas soal kasus-kasus yang melibatkan petinggi Partai Demokrat dan oligarki Cikeas akan menjadi tekanan politik yang kuat bagi Dinasti Cikeas," tukas Airlangga kepada Sindonews, Kamis (28/2/2013).

Dan ini, lanjut Airlangga, akan menjadi sebuah pertarungan yang seru di internal oligarki Partai Demokrat itu sendiri.

Kemungkinan akan adanya negosiasi antara Anas dengan Demokrat atau Cikeas dalam perkembangannya nanti, sepertinya hampir mustahil terjadi. Sebab, saat ini Anas sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hampir mustahil jika ada elite settlement negotiation, terutama saat anas sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK seperti sekarang ini," ujar adik tingkat Anas di Unair ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anas ditetapkan sebagai tersangka beberapa hari setelah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih kendali Partai Demokrat.

Selain itu, SBY juga meminta Anas lebih fokus kepada kasus hukum meski belum ada status apapun saat itu. Yang mengejutkan kemudian beredar surat perintah penyidikan (Sprindik) Anas sebagai tersangka Hambalang dari KPK.

Saat menyatakan mundur dari Ketum Partai Demokrat, Anas sempat menyampaikan keyakinannya bahwa apa yang terjadi sebelum dirinya menjadi tersangka adalah satu rangkaian yang utuh untuk menyingkirkan dirinya dari Partai Demokrat.
(lns)
Berita Terkait
Tolak KLB Sibolangit,...
Tolak KLB Sibolangit, Demokrat Sumut Tetap Loyal Pada AHY
Pesan Moeldoko ke AHY:...
Pesan Moeldoko ke AHY: Jadi Pemipin Harus Kuat, Jangan Baperan
Makin Panas, Moeldoko...
Makin Panas, Moeldoko Disebut Bagi-bagi Uang dan Ponsel saat KLB Demokrat di Deli Serdang
Kader Muda Demokrat...
Kader Muda Demokrat Dukung KLB Partai Demokrat
Penyerahan Surat Rekomendasi...
Penyerahan Surat Rekomendasi Partai Demokrat untuk Pilkada 2024
Partai Demokrat Keluarkan...
Partai Demokrat Keluarkan 60 Rekomendasi Pilkada 2024, Ada Marshel Widianto dan Gilang Dirga
Berita Terkini
Rapat Panja RUU TNI...
Rapat Panja RUU TNI Digelar di Hotel Mewah, KontraS Curiga agar Sulit Diakses Publik
24 menit yang lalu
Penerapan KUHP Baru...
Penerapan KUHP Baru 2026, LBH Ansor: Semangat Lepas dari Warisan Kolonial
46 menit yang lalu
Polri Janji Tindak Tegas...
Polri Janji Tindak Tegas Ormas Palak Pelaku Usaha, Lapor ke Nomor 110
46 menit yang lalu
Pastikan Subsidi Tepat...
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Menteri Bahlil: Karena itu Hak Rakyat yang Tidak Mampu
1 jam yang lalu
RUU TNI Dikebut Rampung...
RUU TNI Dikebut Rampung sebelum Lebaran, Ketua Komisi I DPR: Di Politik, Paling Repot Cari Titik Temunya
1 jam yang lalu
Cak Imin Dorong Sinergi...
Cak Imin Dorong Sinergi Antarkementerian untuk Hilangkan Kemiskinan Ekstrem pada 2026
1 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved