KPK kejar keterlibatan legislator di korupsi PON Riau
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bahwa saat ini pihaknya terus mengoptimalkan adanya keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus korupsi PON Riau. Proses tersebut pun merupakan tindak lanjut dari penetapan Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka.
"Nah itu dia yang kita optimalkan dan kita telusuri," kata Ketua KPK Abraham Samad di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Namun, Abraham enggan mengatakan proses tersebut adalah sebagai sinyalemen untuk menjerat anggota DPR agar bisa dijadikan tersangka.
"Belum bisa kita simpulkan seperti itu. Jadi penyidikan kita akan mengarah ke orang orang yang terlibat,' jelasnya.
Abraham pun menjanjikan, kasus ini tidak hanya akan berhenti dengan menetapkan Rusli dan para anggota DPRD Riau sebagai tersangka. Namun, ini dipastikan masih bisa melebar ke pihak lain jika dari hasil pengembangan ditemukan bukti dan fakta lainnya.
"Jadi terus awasi kita, kritik kita agar kita maksimal," imbuhnya.
Soal dugaan keterlibatan anggota DPR RI fraksi Golkar, Kahar Muzakir dan Setya Novanto pernah diungkap oleh saksi sekaligus terdakwa dalam sidang PON, Lukman Abbas. Dia mengaku pernah menyerahkan uang kepada aajudan Kahar Muzakir untuk memuluskan usulan penambahan anggaran PON ke pusat senilai Rp290 miliar.
Uang itu diserahkan beberapa tahap dengan jumlah mencapai 1 juta dollar amerika. Penyerahan uang ini dilakukan setelah Gubernur Riau Rusli Zainal mengadakan pertemuan dengan Kahar Muzakir dan Setya Novanto do DPR RI. Namun saat diperiksa sebagai saksi, baik Kahar maupun Setya Novanto membantahnya.
"Nah itu dia yang kita optimalkan dan kita telusuri," kata Ketua KPK Abraham Samad di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Namun, Abraham enggan mengatakan proses tersebut adalah sebagai sinyalemen untuk menjerat anggota DPR agar bisa dijadikan tersangka.
"Belum bisa kita simpulkan seperti itu. Jadi penyidikan kita akan mengarah ke orang orang yang terlibat,' jelasnya.
Abraham pun menjanjikan, kasus ini tidak hanya akan berhenti dengan menetapkan Rusli dan para anggota DPRD Riau sebagai tersangka. Namun, ini dipastikan masih bisa melebar ke pihak lain jika dari hasil pengembangan ditemukan bukti dan fakta lainnya.
"Jadi terus awasi kita, kritik kita agar kita maksimal," imbuhnya.
Soal dugaan keterlibatan anggota DPR RI fraksi Golkar, Kahar Muzakir dan Setya Novanto pernah diungkap oleh saksi sekaligus terdakwa dalam sidang PON, Lukman Abbas. Dia mengaku pernah menyerahkan uang kepada aajudan Kahar Muzakir untuk memuluskan usulan penambahan anggaran PON ke pusat senilai Rp290 miliar.
Uang itu diserahkan beberapa tahap dengan jumlah mencapai 1 juta dollar amerika. Penyerahan uang ini dilakukan setelah Gubernur Riau Rusli Zainal mengadakan pertemuan dengan Kahar Muzakir dan Setya Novanto do DPR RI. Namun saat diperiksa sebagai saksi, baik Kahar maupun Setya Novanto membantahnya.
(kri)