Tidak ada tes urine untuk caleg internal Golkar
A
A
A
Sindonews.com- Partai Golkar tidak akan melakukan tes urine kepada calon anggota legislatif (Caleg) mereka dari kalangan internal partai. Menurut Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Nurul Arifin, partainya bukan rumah sakit sehingga tidak perlu adanya antisipasi tersebut.
"Tidak, tidak penting ya soalnya kita (Partai Golkar) kan bukan rumah sakit," jelas Nurul kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2013).
Meski begitu, Nurul mengungkapkan bahwa mereka tetap melakukan seleksi secara ketat. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari masuknya caleg bermasalah meski dari kalangan internal.
"Pasti (seleksi ketat) ya, kalau kita itu enggak mau ketiban pulung jadi karena satu orang itu rusak semua. Seperti peribahasa nila setitik rusak susu sebelangga gitu," sambungnya.
Mantan bintang film era 90'an ini juga mengatakan, bahwa seleksi yang dilakukan untuk menghindari adanya kader bermasalah yang nantinya dapat merusak dan menurunkan elektabilitas partai yang identik dengan warna kuning itu.
"Jadi artinya dengan kata-kata yang kita kenal di Golkar yakni tidak tercela, tidak melanggar undang-undang. Selain itu, kita tidak ingin kadernya tercela secara hukum, perilaku permisif dan yang lain," katanya lagi.
Dirinya juga berharap meski berasal dari kalangan internal, kader Golkar diharapkan dapat menjaga perilaku dan perbuatan yang bisa merusak citra partai terlebih mereka yang terpilih menjadi caleg.
"Jadi otomatis tidak usah tertulis tetapi harus tau sendiri, kan kita bukan anak kecil. Harusnya anda masuk ke politik jadi harus tau nilai-nilai sebagai politikus," tandasnya.
"Tidak, tidak penting ya soalnya kita (Partai Golkar) kan bukan rumah sakit," jelas Nurul kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2013).
Meski begitu, Nurul mengungkapkan bahwa mereka tetap melakukan seleksi secara ketat. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari masuknya caleg bermasalah meski dari kalangan internal.
"Pasti (seleksi ketat) ya, kalau kita itu enggak mau ketiban pulung jadi karena satu orang itu rusak semua. Seperti peribahasa nila setitik rusak susu sebelangga gitu," sambungnya.
Mantan bintang film era 90'an ini juga mengatakan, bahwa seleksi yang dilakukan untuk menghindari adanya kader bermasalah yang nantinya dapat merusak dan menurunkan elektabilitas partai yang identik dengan warna kuning itu.
"Jadi artinya dengan kata-kata yang kita kenal di Golkar yakni tidak tercela, tidak melanggar undang-undang. Selain itu, kita tidak ingin kadernya tercela secara hukum, perilaku permisif dan yang lain," katanya lagi.
Dirinya juga berharap meski berasal dari kalangan internal, kader Golkar diharapkan dapat menjaga perilaku dan perbuatan yang bisa merusak citra partai terlebih mereka yang terpilih menjadi caleg.
"Jadi otomatis tidak usah tertulis tetapi harus tau sendiri, kan kita bukan anak kecil. Harusnya anda masuk ke politik jadi harus tau nilai-nilai sebagai politikus," tandasnya.
(kri)