Banyak yang sudah sepuh, tidak perlu tes urine
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengatakan, proses seleksi calon hakim agung (CHA) sudah dimulai, berbagai proses akan dilalui termasuk pembuatan makalah fit and proper test.
Politikus Partai Demokrat itu mengakui, sempat muncul gagasan, agar dalam proses seleksi CHA ini, dilakukan tes urine, tapi akhirnya tidak disepakati.
"Kita ada rencana untuk tes urine, tetapi ketika dikaji lebih mendalam, itu dianggap terlalu berlebihan untuk fungsi kita di DPR, karena itu sebenarnya sudah selesai di Komisi Yudisial (KY), tapi semangatnya itu kita tangkap," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).
Dia menjelaskan, tes urine terlalu berlebihan, karena para hakim agung yang usianya sudah relatif sepuh, sehingga menilai kadar kesehatan mereka di usia ini tentu berbeda. Karena itu, untuk menghindari terpilihnya hakim agung nakal, Pasek meminta masyarakat untuk aktif memberikan masukan terkait karir calon hakim tersebut.
"Kami akan jauh lebih hati-hati, tentu kita minta dukungan masyarakat untuk mengecek betul track record mereka ini. Karena tidak mungkin terekam kami di ruangan ini saja," pungkasnya.
Politikus Partai Demokrat itu mengakui, sempat muncul gagasan, agar dalam proses seleksi CHA ini, dilakukan tes urine, tapi akhirnya tidak disepakati.
"Kita ada rencana untuk tes urine, tetapi ketika dikaji lebih mendalam, itu dianggap terlalu berlebihan untuk fungsi kita di DPR, karena itu sebenarnya sudah selesai di Komisi Yudisial (KY), tapi semangatnya itu kita tangkap," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).
Dia menjelaskan, tes urine terlalu berlebihan, karena para hakim agung yang usianya sudah relatif sepuh, sehingga menilai kadar kesehatan mereka di usia ini tentu berbeda. Karena itu, untuk menghindari terpilihnya hakim agung nakal, Pasek meminta masyarakat untuk aktif memberikan masukan terkait karir calon hakim tersebut.
"Kami akan jauh lebih hati-hati, tentu kita minta dukungan masyarakat untuk mengecek betul track record mereka ini. Karena tidak mungkin terekam kami di ruangan ini saja," pungkasnya.
(maf)