BIN perlu tingkatkan daya deteksi
Selasa, 28 Agustus 2012 - 11:49 WIB

BIN perlu tingkatkan daya deteksi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen Marciano Norman mengakui BIN perlu meningkatkan daya endus intelijen dalam mendeteksi suatu peristiwa di daerah. Hal itu disampaikan, menanggapi anggapan bahwa BIN telah kecolongan dalam insiden kekerasan di Kecamatan Omben, kabupaten Sampang.
"Kalau dikatakan (BIN) lemah, intelijen di Sampang hasil akhirnya dan kesimpulannya adalah iya," kata Marciano di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (27/8/2012) malam.
Dia mengungkapkan, yang terpenting saat ini adalah intelijen dari Polri, dan TNI melakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerjanya. Pasalnya, kemampuan mendeteksi secara dini harus melibatkan semua pihak yang ada di daerah, dan masyarakat.
"Perlu ada evaluasi sistem yang diterapkan saat ini. Baik dari unsur Polri dan TNI," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY menyebut pecahnya kerusuhan di Sampang membuat kinerja intelijen mendapat sorotan tajam. Menurut Presiden, intelijen lokal dalam hal ini kepolisian, maupun teritorial, dalam hal ini TNI, jika bekerja dengan benar dan baik maka kerusuhan serupa bisa diantisipasi dan dideteksi keganjilannya.
"Kemudian setelah Idul Fitri, daerah itu masih ada akarnya, sehingga pemerintah daerah harus antisipasi real sehingga tidak terlambat merespons. Demikian juga kita soroti kesiagaan dan respons Polri dibantu TNI ini juga menjadi catatan. Disamping itu saya menilai penyelesaian peristiwa bulan Desember 2011 tidak tuntas benar," tegasnya.
"Kalau dikatakan (BIN) lemah, intelijen di Sampang hasil akhirnya dan kesimpulannya adalah iya," kata Marciano di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (27/8/2012) malam.
Dia mengungkapkan, yang terpenting saat ini adalah intelijen dari Polri, dan TNI melakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerjanya. Pasalnya, kemampuan mendeteksi secara dini harus melibatkan semua pihak yang ada di daerah, dan masyarakat.
"Perlu ada evaluasi sistem yang diterapkan saat ini. Baik dari unsur Polri dan TNI," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY menyebut pecahnya kerusuhan di Sampang membuat kinerja intelijen mendapat sorotan tajam. Menurut Presiden, intelijen lokal dalam hal ini kepolisian, maupun teritorial, dalam hal ini TNI, jika bekerja dengan benar dan baik maka kerusuhan serupa bisa diantisipasi dan dideteksi keganjilannya.
"Kemudian setelah Idul Fitri, daerah itu masih ada akarnya, sehingga pemerintah daerah harus antisipasi real sehingga tidak terlambat merespons. Demikian juga kita soroti kesiagaan dan respons Polri dibantu TNI ini juga menjadi catatan. Disamping itu saya menilai penyelesaian peristiwa bulan Desember 2011 tidak tuntas benar," tegasnya.
(lil)