Anggaran kondom sedot Rp25,2 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggaran pengadaan kondom tahun 2012 sebesar Rp24,8 miliar.
"Pemenang kontrak PT Kimia Farma Trading & Distribution yang berkantor di Jalan Budi Utomo, No.1, Jakarta Pusat, dengan harga pemenang tender sebesar Rp24,8 miliar, dan alokasi dalam pagu anggaran APBN tahun 2012 sebesar Rp25,2 miliar," ujar Ucok dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (25/6/2012).
Pembelian kondom sebesar itu digunakan untuk program kampanye. Namun sangat disayangkan Menteri Kesehatan (Menkes) tidak mempunyai data, fokus daerah mana saja yang akan dijadikan tempat kampanye pembagian kondom gratis. "Menteri Kesehatan jangan sesumbar. Kalau tidak punya data daerah atau tempat mana masyarakat dengan perilaku seks berisiko," terangnya.
Ucok menjelaskan, alokasi anggaran untuk kampanye baik melalui televisi, radio, dan cerdas cermat di televisi, hanya membuang-buang anggaran sebesar Rp28,4 miliar dari alokasi anggaran tahun 2012 yang disediakan APBN sebesar Rp30,2 miliar.
"Sudah jelas, dari cara kampanye ini tersirat sasaran kampanye bukan saja diperuntukkan orang-orang yang perilaku seks berisiko, tapi diperuntukan juga untuk masyarakat umum," ungkapnya.
Selain itu, dari alokasi anggaran kampanye BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yakni:
1). Sosialisasi program KKB melalui talkshow Di Radio sebesar Rp888.400.000
2). Sosialisasi program KKB melalui PSA di Radio sebesar Rp3.627.250.000
3). Sosialisasi program KKB melalui talkshow di Televisi sebesar Rp4.490.000.000
4). Billboard program KKB sebesar Rp6.787.000.000
5). Sosialisasi program KKB melalui cerdas cermat di televisi sebesar Rp5.303.600.000
6). Sosialisasi program KKB melalui reality show di televisi sebesar Rp3.954.280.000
7). Sosialisasi program KKB melalui transit media sebesar Rp3.423.640.000
(san)
"Pemenang kontrak PT Kimia Farma Trading & Distribution yang berkantor di Jalan Budi Utomo, No.1, Jakarta Pusat, dengan harga pemenang tender sebesar Rp24,8 miliar, dan alokasi dalam pagu anggaran APBN tahun 2012 sebesar Rp25,2 miliar," ujar Ucok dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (25/6/2012).
Pembelian kondom sebesar itu digunakan untuk program kampanye. Namun sangat disayangkan Menteri Kesehatan (Menkes) tidak mempunyai data, fokus daerah mana saja yang akan dijadikan tempat kampanye pembagian kondom gratis. "Menteri Kesehatan jangan sesumbar. Kalau tidak punya data daerah atau tempat mana masyarakat dengan perilaku seks berisiko," terangnya.
Ucok menjelaskan, alokasi anggaran untuk kampanye baik melalui televisi, radio, dan cerdas cermat di televisi, hanya membuang-buang anggaran sebesar Rp28,4 miliar dari alokasi anggaran tahun 2012 yang disediakan APBN sebesar Rp30,2 miliar.
"Sudah jelas, dari cara kampanye ini tersirat sasaran kampanye bukan saja diperuntukkan orang-orang yang perilaku seks berisiko, tapi diperuntukan juga untuk masyarakat umum," ungkapnya.
Selain itu, dari alokasi anggaran kampanye BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yakni:
1). Sosialisasi program KKB melalui talkshow Di Radio sebesar Rp888.400.000
2). Sosialisasi program KKB melalui PSA di Radio sebesar Rp3.627.250.000
3). Sosialisasi program KKB melalui talkshow di Televisi sebesar Rp4.490.000.000
4). Billboard program KKB sebesar Rp6.787.000.000
5). Sosialisasi program KKB melalui cerdas cermat di televisi sebesar Rp5.303.600.000
6). Sosialisasi program KKB melalui reality show di televisi sebesar Rp3.954.280.000
7). Sosialisasi program KKB melalui transit media sebesar Rp3.423.640.000
(san)
()