Capek dong Ical dinilai tak manusiawi

Selasa, 19 Juni 2012 - 16:59 WIB
Capek dong Ical dinilai tak manusiawi
Capek dong Ical dinilai tak manusiawi
A A A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sudah hilang rasa kemanusiaannya. Calon Presiden (Capres) dari Partai Golkar tahun 2014 itu, mengaku capek memikirkan korban lumpur Lapindo. Kendati pernyataan itu diungkapkan secara tersirat, komentar Ical langsung menuai reaksi.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra mengatakan, pernyataan Ical tentang korban lumpur Lapindo yang berjalan kaki dari Porong, Sidoarjo, Jawa Timur ke Jakarta, dapat berarti hilangnya rasa kemanusiaan Ical.

"Ungkapan 'capek dong' merupakan bentuk ketidakpedulian atas nasib korban lumpur Lapindo yang sudah bertahun-tahun menuntut keadilan," ujar Indra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Sebagai seorang politikus yang juga pengusaha, Ical dianggap tidak pantas bicara seperti itu terhadap korban lumpur Lapindo. "Saya mengecam pihak yang memberikan komentar tidak simpatik dan sinis atas perjuangan Hari Suwandi, selaku perwakilan Korban Lumpur Sidoarjo yang terpaksa jalan kaki dari Sidoarjo ke Jakarta," tegasnya.

Siapapun yang memandang sinis dan mengecilkan upaya korban lumpur Lapindo mencari keadilan merupakan tindakan yang tidak bermoral. Apalagi yang mengucapkan itu seorang tokoh yang mengincar kursi Presiden RI 2014.

"Pilihan jalan kaki dari Sidoarjo ke Jakarta yang dilakukan Hari Suwandi selaku perwakilan korban lumpur Sidoarjo merupakan keterpaksaan dan kefrustasian atas tidak tuntasnya penanggulangan dan pertanggungjawaban pihak-pihak terkait," terangnya.

Sebenarnya aksi warga korban lumpur Lapindo itu, dapat juga diartikan sebagai protes sekaligus sindiran kepada pemerintah yang telah gagal dalam melindungi hak-hak masyarakat kecil. Tamparan itu menjadi bukti, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono memihak pengusaha.

"Hari Suwandi tidak perlu jalan kaki ke Jakarta untuk menyampaikan tuntutan dan mengadukan nasibnya ke Istana Presiden SBY. Apabila pemerintah punya hati, punya telinga, dan bekerja dengan benar," kritiknya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5130 seconds (0.1#10.140)