Pramono Edhie punya kriteria capres
A
A
A
Sindonews.com – Peluang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo untuk dicalonkan sebagai presiden di 2014 dinilai sangat terbuka lebar, khususnya melalui Partai Demokrat.
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, Pramono Edhie punya syarat lengkap sebagai figur yang berpotensi besar mendapatkan dukungan dari kalangan internal Demokrat maupun dari publik secara umum. “Dia punya peluang besar karena dari segi kriteria cukup lengkap sehingga akan diperhitungkan,” ungkap Qodari di Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia memaparkan, dari segi keluarga, Pramono Edhie adalah bagian dari keluarga Cikeas sehingga akan merepresentasikan kepentingan politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan begitu, ujarnya, jika Demokrat mengusung Pramono Edhie, hal itu bisa menjadi pemersatu dan meminimalkan konflik internal Demokrat. “Beda halnya jika yang diusung adalah figur yang tidak punya irisan dengan keluarga Cikeas,” paparnya.
Dari sisi keturunan, kata Qodari, Pramono Edhie juga gampang diterima semua kalangan karena putra salah satu tokoh besar Indonesia, yakni Sarwo Edhie Wibowo. Fakta itu menjadikan Pramono Edhie masuk jajaran elite yang punya keterkaitan sejarah dengan bangsa ini seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. “Prabowo dari segi keluarga pernah menjadi menantu Soeharto dan anak seorang ekonom. Megawati adalah anak Soekarno yang merupakan proklamator dan figur yang punya sejarah besar di republik ini,” ujarnya.
Dari sisi jabatan, posisinya sebagai KSAD menjadikan figur Pramono Edhie cukup menonjol. Apalagi jika kemudian ia naik menjadi Panglima TNI.
“Tiga posisi itu akan menjadi pertimbangan utama, memungkinkan untuk dapat kendaraan, khususnya Demokrat. Sebagai KSAD, tentu ia punya nilai kualitas, tentu telah punya pengalaman memadai. Karier militernya panjang dan dari aspek pilihan masyarakat, militer cocok karena dianggap tegas,” paparnya. Sebelumnya, nama Pramono Edhie Wibowo mencuat dalam bursa Pilpres 2014 karena diwacanakan Partai Golkar sebagai cawapres mendampingi Aburizal Bakrie.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menganggap figur Pramono tepat karena selain dari kalangan militer juga bisa merepresentasikan figur Jawa sehingga diharapkan bisa menarik pemilih masyarakat Jawa. Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham juga beberapa kali menyatakan bahwa Pramono Edhie menjadi salah satu figur yang dipertimbangkan sebagai pendamping Ical. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menghargai Partai Golkar yang mewacanakan Pramono Edhie sebagai cawapres.
Demikian juga dengan pihak-pihak yang melihat kapasitas dan peluang Pramono Edhie sebagai capres. Namun, ujarnya, sebagai anggota Komisi I DPR yang bermitra dengan TNI, dia melihat adik ipar Presiden SBY itu sebagai tentara profesional. “Beliau militer aktif dan setahu saya, beliau sangat fokus pada kariernya,” ungkap dia. Lalu bagaimana dengan capres Demokrat? Nurhayati tidak mau terlalu jauh mengomentari itu. Sebab, keputusan partai terhadap pencalonan presiden baru dibahas pada 2013. Peluang dan kriteria yang lengkap mengenai figur Pramono Edhie juga disampaikan politikus senior Partai Gerindra Martin Hutabarat.
Menurut dia, figur Prabowo cukup bagus karena menjadi sosok yang dirindukan publik saat ini. Dia menilai Pramono Edhie punya kesamaan dengan Prabowo Subianto, yakni tegas dan merakyat. “Pramono Edhie seperti kakak dan adik dalam pergaulan sehari-hari dengan Pak Prabowo. Sebab pernah menjadi anak buahnya saat di Kopassus dulu. Figur seperti itu memang sedang dirindukan, tegas, tak ragu, tetapi prinsipnya kerakyatan. Pramono itu orangnya super sekali, kerakyatan sekali,” katanya.
Jika pilpres nanti dua figur itu berkompetisi menjadi pemimpin bangsa ini, ujarnya, rakyat disuguhi dua calon yang sama-sama baik. “Itu kalau bisa muncul dua-duanya, kita justru semakin yakin bahwa calon pemimpin itu bagus-bagus,” ungkapnya. (lil)
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, Pramono Edhie punya syarat lengkap sebagai figur yang berpotensi besar mendapatkan dukungan dari kalangan internal Demokrat maupun dari publik secara umum. “Dia punya peluang besar karena dari segi kriteria cukup lengkap sehingga akan diperhitungkan,” ungkap Qodari di Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia memaparkan, dari segi keluarga, Pramono Edhie adalah bagian dari keluarga Cikeas sehingga akan merepresentasikan kepentingan politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan begitu, ujarnya, jika Demokrat mengusung Pramono Edhie, hal itu bisa menjadi pemersatu dan meminimalkan konflik internal Demokrat. “Beda halnya jika yang diusung adalah figur yang tidak punya irisan dengan keluarga Cikeas,” paparnya.
Dari sisi keturunan, kata Qodari, Pramono Edhie juga gampang diterima semua kalangan karena putra salah satu tokoh besar Indonesia, yakni Sarwo Edhie Wibowo. Fakta itu menjadikan Pramono Edhie masuk jajaran elite yang punya keterkaitan sejarah dengan bangsa ini seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. “Prabowo dari segi keluarga pernah menjadi menantu Soeharto dan anak seorang ekonom. Megawati adalah anak Soekarno yang merupakan proklamator dan figur yang punya sejarah besar di republik ini,” ujarnya.
Dari sisi jabatan, posisinya sebagai KSAD menjadikan figur Pramono Edhie cukup menonjol. Apalagi jika kemudian ia naik menjadi Panglima TNI.
“Tiga posisi itu akan menjadi pertimbangan utama, memungkinkan untuk dapat kendaraan, khususnya Demokrat. Sebagai KSAD, tentu ia punya nilai kualitas, tentu telah punya pengalaman memadai. Karier militernya panjang dan dari aspek pilihan masyarakat, militer cocok karena dianggap tegas,” paparnya. Sebelumnya, nama Pramono Edhie Wibowo mencuat dalam bursa Pilpres 2014 karena diwacanakan Partai Golkar sebagai cawapres mendampingi Aburizal Bakrie.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menganggap figur Pramono tepat karena selain dari kalangan militer juga bisa merepresentasikan figur Jawa sehingga diharapkan bisa menarik pemilih masyarakat Jawa. Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham juga beberapa kali menyatakan bahwa Pramono Edhie menjadi salah satu figur yang dipertimbangkan sebagai pendamping Ical. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menghargai Partai Golkar yang mewacanakan Pramono Edhie sebagai cawapres.
Demikian juga dengan pihak-pihak yang melihat kapasitas dan peluang Pramono Edhie sebagai capres. Namun, ujarnya, sebagai anggota Komisi I DPR yang bermitra dengan TNI, dia melihat adik ipar Presiden SBY itu sebagai tentara profesional. “Beliau militer aktif dan setahu saya, beliau sangat fokus pada kariernya,” ungkap dia. Lalu bagaimana dengan capres Demokrat? Nurhayati tidak mau terlalu jauh mengomentari itu. Sebab, keputusan partai terhadap pencalonan presiden baru dibahas pada 2013. Peluang dan kriteria yang lengkap mengenai figur Pramono Edhie juga disampaikan politikus senior Partai Gerindra Martin Hutabarat.
Menurut dia, figur Prabowo cukup bagus karena menjadi sosok yang dirindukan publik saat ini. Dia menilai Pramono Edhie punya kesamaan dengan Prabowo Subianto, yakni tegas dan merakyat. “Pramono Edhie seperti kakak dan adik dalam pergaulan sehari-hari dengan Pak Prabowo. Sebab pernah menjadi anak buahnya saat di Kopassus dulu. Figur seperti itu memang sedang dirindukan, tegas, tak ragu, tetapi prinsipnya kerakyatan. Pramono itu orangnya super sekali, kerakyatan sekali,” katanya.
Jika pilpres nanti dua figur itu berkompetisi menjadi pemimpin bangsa ini, ujarnya, rakyat disuguhi dua calon yang sama-sama baik. “Itu kalau bisa muncul dua-duanya, kita justru semakin yakin bahwa calon pemimpin itu bagus-bagus,” ungkapnya. (lil)
()