Komisi I DPR: Tak ada calo dalam pembelian Sukhoi
Kamis, 24 Mei 2012 - 18:30 WIB

Komisi I DPR: Tak ada calo dalam pembelian Sukhoi
A
A
A
Sindonews.com - Publik mencium adanya kejanggalan dalam pengadaan pesawat jet tempur Sukhoi. Disinyalir ada pihak ketiga yang terlibat dalam mekanisme pembelian pesawat jet tempur pabrikan Rusia.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menjelaskan rencana pembelian jet tempur Sukhoi merujuk pada MoU antara Kemenhan dan BUMN pemerintah Rusia yang dikenal dengan Resoboron.
"Kalau harga kita merujuk kepada MoU yang dilakukan Kementerian Pertahanan dengan pemerintah Rusia diwakili oleh Resoboron, di situ sudah tertera harganya kalau ada yang mengatakan perbedaan harga ya silakan rujuk saja ke MoU," tutur Mahfudz di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2012).
Seperti diketahui, Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti mengindikasikan pembelian jet tempur Sukhoi dari Rusia tidak dalam harga yang wajar. Adanya kejanggalan harga tak terlepas dari strategi Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membeli Sukhoi melalui mekanisme kredit ekspor.
"Keterlibatan pihak ketiga atau agen menjadi tidak dapat dihindari ini sangat janggal. Meskipun pihak Kementerian Pertahanan menyatakan satu unit pesawat Sukhoi SU 30 MK2 adalah USD54,8 juta. Ini artinya, untuk total enam unit Sukhoi, harga keseluruhan adalah USD328,8 juta," ujarnya dalam konferensi pers dengan tema 'Ketidakwajaran dan Kemahalan harga serta Kejanggalan Mekanisme pembelian Sukhoi' di kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi No.19, Matraman, Jakarta Timur, 23 Mei 2012. (wbs)
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menjelaskan rencana pembelian jet tempur Sukhoi merujuk pada MoU antara Kemenhan dan BUMN pemerintah Rusia yang dikenal dengan Resoboron.
"Kalau harga kita merujuk kepada MoU yang dilakukan Kementerian Pertahanan dengan pemerintah Rusia diwakili oleh Resoboron, di situ sudah tertera harganya kalau ada yang mengatakan perbedaan harga ya silakan rujuk saja ke MoU," tutur Mahfudz di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2012).
Seperti diketahui, Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti mengindikasikan pembelian jet tempur Sukhoi dari Rusia tidak dalam harga yang wajar. Adanya kejanggalan harga tak terlepas dari strategi Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membeli Sukhoi melalui mekanisme kredit ekspor.
"Keterlibatan pihak ketiga atau agen menjadi tidak dapat dihindari ini sangat janggal. Meskipun pihak Kementerian Pertahanan menyatakan satu unit pesawat Sukhoi SU 30 MK2 adalah USD54,8 juta. Ini artinya, untuk total enam unit Sukhoi, harga keseluruhan adalah USD328,8 juta," ujarnya dalam konferensi pers dengan tema 'Ketidakwajaran dan Kemahalan harga serta Kejanggalan Mekanisme pembelian Sukhoi' di kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi No.19, Matraman, Jakarta Timur, 23 Mei 2012. (wbs)
()