Bidik posisi tiga besar, PKS rahasiakan capres
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih merahasiakan nama-nama yang dipertimbangkan untuk diusung sebagai bakal calon presiden (capres) 2014.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta, pihaknya baru akan menentukan capres setelah dipastikan mencapai target pemenangan, yakni menduduki posisi tiga besar dalam pemilu legislatif.
”Kami masih fokus berupaya mencapai target itu. Begitu target tercapai, capresnya kami umumkan. Kalau saat ini, masih rahasia dan belum bisa dibuka ke publik,” kata Anis di Jakarta kemarin.
Menurut dia, dari nama-nama yang sudah dicermati, PKS juga belum mau menyebutkan siapa di antaranya yang merupakan tokoh eksternal. Pihaknya masih melihat perkembangan dinamika pencapresan yang ada. ”Pokoknya istilahnya masih dipingit seperti pengantin yang mau nikah,” tandas Wakil Ketua DPR ini.
Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal mengatakan, PKS sebenarnya memiliki banyak kader yang berpotensi untuk diusung sebagai capres. Namun, masih terlalu dini bagi PKS untuk menentukan capres saat ini.
Masih banyak pekerjaan yang mendesak yang perlu diselesaikan seperti persoalan dengan koalisi pendukung pemerintah, kaderisasi di berbagai daerah. ”Prioritas kerja politik kami sekarang adalah pemilu legislatif.Masih terlalu pagi untuk capres,” ujar Mustafa. Dia menyatakan, pada saatnya nanti Majelis Syura PKS menentukan figur yang akan diusung sebagai capres dan calon wakil presiden (cawapres).
Anggota Komisi VI DPR itu melanjutkan, PKS perlu menyosialisasikan materi Undang- Undang (UU) Pemilu yang baru kepada seluruh kader di daerah. Dengan pemahaman kader yang mumpuni terhadap regulasi, PKS berharap perolehan suara tetap terjaga, bahkan meningkat sehingga mampu mempertahankan keberadaannya di parlemen.
”Kami juga sedang memperkuat kaderisasi di seluruh daerah. Akseptabilitas dan elektabilitas juga penting dijaga dan terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro berpandangan, PKS harus sudah menentukan capres dari sekarang. Terlebih, mantan Presiden PKS yang kini menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dinilai cukup pantas menjadi capres.
Menurut dia,Tifatul memiliki pengalaman di pemerintahan, masih muda,dan memiliki integritas. ”PKS harus persiapkan capres dari sekarang.Jangan terulang kejadian dalam Pilkada DKI Jakarta di mana calon gubernur dari PKS berubah sebelum Hidayat Nur Wahid ditetapkan,” ujar Siti.
Siti menilai, selain Tifatul, PKS juga bisa memilih capres eksternal seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.(lin)
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta, pihaknya baru akan menentukan capres setelah dipastikan mencapai target pemenangan, yakni menduduki posisi tiga besar dalam pemilu legislatif.
”Kami masih fokus berupaya mencapai target itu. Begitu target tercapai, capresnya kami umumkan. Kalau saat ini, masih rahasia dan belum bisa dibuka ke publik,” kata Anis di Jakarta kemarin.
Menurut dia, dari nama-nama yang sudah dicermati, PKS juga belum mau menyebutkan siapa di antaranya yang merupakan tokoh eksternal. Pihaknya masih melihat perkembangan dinamika pencapresan yang ada. ”Pokoknya istilahnya masih dipingit seperti pengantin yang mau nikah,” tandas Wakil Ketua DPR ini.
Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal mengatakan, PKS sebenarnya memiliki banyak kader yang berpotensi untuk diusung sebagai capres. Namun, masih terlalu dini bagi PKS untuk menentukan capres saat ini.
Masih banyak pekerjaan yang mendesak yang perlu diselesaikan seperti persoalan dengan koalisi pendukung pemerintah, kaderisasi di berbagai daerah. ”Prioritas kerja politik kami sekarang adalah pemilu legislatif.Masih terlalu pagi untuk capres,” ujar Mustafa. Dia menyatakan, pada saatnya nanti Majelis Syura PKS menentukan figur yang akan diusung sebagai capres dan calon wakil presiden (cawapres).
Anggota Komisi VI DPR itu melanjutkan, PKS perlu menyosialisasikan materi Undang- Undang (UU) Pemilu yang baru kepada seluruh kader di daerah. Dengan pemahaman kader yang mumpuni terhadap regulasi, PKS berharap perolehan suara tetap terjaga, bahkan meningkat sehingga mampu mempertahankan keberadaannya di parlemen.
”Kami juga sedang memperkuat kaderisasi di seluruh daerah. Akseptabilitas dan elektabilitas juga penting dijaga dan terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro berpandangan, PKS harus sudah menentukan capres dari sekarang. Terlebih, mantan Presiden PKS yang kini menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dinilai cukup pantas menjadi capres.
Menurut dia,Tifatul memiliki pengalaman di pemerintahan, masih muda,dan memiliki integritas. ”PKS harus persiapkan capres dari sekarang.Jangan terulang kejadian dalam Pilkada DKI Jakarta di mana calon gubernur dari PKS berubah sebelum Hidayat Nur Wahid ditetapkan,” ujar Siti.
Siti menilai, selain Tifatul, PKS juga bisa memilih capres eksternal seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.(lin)
()