Migrant Care desak Presiden evaluasi Menakertrans
A
A
A
Sindonews.com - Terkait tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tewas ditembak polisi Diraja Malaysia dan diduga organ tubuhnya diperjual belikan, Migrant Care mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengevaluasi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
"Saya kira jelas ya, dalam setiap peristiwa yang menghilangkan nyawa warga negara itu Presiden harus mengevaluasi pejabatnya, termasuk menteri-menteri yang bertanggung jawab atas hal ini," ujar Direktur Eksekutif
Migrant Care, Anis Hidayah kepada wartawan usai mengisi acara Talkshow DPD RI perspektif Indonesia dengan tema 'Pahlawan Devisa yang Tersia-sia' di pressroom DPD RI, Jumat (27/4/2012).
Dan dirinya pun menilai selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya membiarkan dan tak menanggapi serius kasus tewasnya sejumlah TKI di luar negeri.
"Misalnya dalam kematian Triwati saja terkesan membela mati-matian Arab Saudi, padahal terang-terangan membunuh. Termasuk dalam kasus ini adalah informasi yang disampaikan Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) adalah informasi dari kepolisian Malaysia yang mengatakan mereka (TKI) itu memakai topeng, membawa parang, mau merampok," tuturnya.
Dirinya mengaku tak percaya dengan pernyataan yang diberikan polisi Malaysia terhadap Kemenlu tersebut. Pasalnya, kata dia, sejumlah TKI yang tewas ditembak polisi Malaysia dan diduga organ tubuhnya diperjual belikan itu tak miliki sepak terjang di dunia kriminal.
"Padahal trackrecord ketiga TKI itu dari keluarga sama sekali tidak ada catatan kriminal. Kalau memang terbukti dia kriminal itu kan harus ada proses hukum, ada salinan putusan pengadilan. Ini kan tidak ada apa-apa, tahu-tahu ditembak kemudian yang dibelanya polisinya. Ini pertanyaan besarnya," pungkasnya. (wbs)
"Saya kira jelas ya, dalam setiap peristiwa yang menghilangkan nyawa warga negara itu Presiden harus mengevaluasi pejabatnya, termasuk menteri-menteri yang bertanggung jawab atas hal ini," ujar Direktur Eksekutif
Migrant Care, Anis Hidayah kepada wartawan usai mengisi acara Talkshow DPD RI perspektif Indonesia dengan tema 'Pahlawan Devisa yang Tersia-sia' di pressroom DPD RI, Jumat (27/4/2012).
Dan dirinya pun menilai selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya membiarkan dan tak menanggapi serius kasus tewasnya sejumlah TKI di luar negeri.
"Misalnya dalam kematian Triwati saja terkesan membela mati-matian Arab Saudi, padahal terang-terangan membunuh. Termasuk dalam kasus ini adalah informasi yang disampaikan Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) adalah informasi dari kepolisian Malaysia yang mengatakan mereka (TKI) itu memakai topeng, membawa parang, mau merampok," tuturnya.
Dirinya mengaku tak percaya dengan pernyataan yang diberikan polisi Malaysia terhadap Kemenlu tersebut. Pasalnya, kata dia, sejumlah TKI yang tewas ditembak polisi Malaysia dan diduga organ tubuhnya diperjual belikan itu tak miliki sepak terjang di dunia kriminal.
"Padahal trackrecord ketiga TKI itu dari keluarga sama sekali tidak ada catatan kriminal. Kalau memang terbukti dia kriminal itu kan harus ada proses hukum, ada salinan putusan pengadilan. Ini kan tidak ada apa-apa, tahu-tahu ditembak kemudian yang dibelanya polisinya. Ini pertanyaan besarnya," pungkasnya. (wbs)
()