Ical diminta tak remehkan senior
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) diminta tidak mengabaikan keberadaan para tokoh senior parpol berlambang beringin tersebut dalam proses penetapan calon presiden (capres).
“Kebesaran Partai Golkar tidak bisa dilepaskan dari peran para tokoh senior seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Siswono Yudho Husodo, dan lainnya. Jangan mengabaikan apalagi meremehkan keberadaan mereka. Kalau memang benar ada rencana menemui mereka soal penetapan capres, realisasikan secepatnya,” ujar anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Mahadi Sinambela di Jakarta, kemarin.
Dia mengingatkan, dalam rencana penetapan capres ini, Ical sebagai ketua umum tidak bisa berjalan sendiri hanya bersama beberapa orang yang menjadi ring satunya. Terlebih, ada agenda krusial yang dipotong di tengah jalan yakni hasil final rangkaian survei yang sejak awal sudah disepakati sebagai dasar penetapan capres.
Dengan percepatan rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari Oktober 2012 menjadi Juli tahun ini, kata dia, artinya Golkar tak lagi menggunakan mekanisme survei sebagai dasar penjaringan capres melainkan hanya adu kuat dukungan dari kepengurusan daerah.
Menurut Mahadi, Ical perlu memperhatikan suara jajaran elite Golkar yang menghendaki agar peluang figur potensial lain dari internal partai tidak ditutup melalui rapimnas khusus.
“Sejauh yang saya kenal, Ical bukan tipe orang yang ambisius mengejar jabatan. Saya khawatir, kondisi seperti ini terjadi akibat manuver orang-orang di sekelilingnya yang ingin mengambil manfaat dari pencapresan Ical,” kata Mahadi.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengungkapkan bahwa Ical sudah berencana menemui sejumlah tokoh senior Golkar untuk mencari jalan keluar dinamika pencapresan yang belakangan memicu silang pendapat.
Beberapa tokoh senior yang akan ditemui antara lain Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Sri Sultan hamengku Buwono X. “Pertemuan ini penting agar masalah yang muncul terkait mekanisme penetapan capres yang hendak diusung Golkar untuk Pemilu 2014 bisa segera tuntas,” jelas Nurul.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung juga berharap pro kontra percepatan rapimnas bisa dituntaskan setelah pertemuan dengan Ical. Dia menginginkan pertemuan tersebut bisa dimanfaatkan sekaligus untuk rekonsiliasi para elite Golkar.
“Mudah-mudahan pertemuan nanti menghasilkan titik temu. Saya berharap semua diberi kesempatan bicara. Ada beberapa hal yang ingin disampaikan Dewan Pertimbangan kepada DPP,” ungkap Akbar.
Akbar menekankan, dirinya tidak menentang Ical menjadi capres Golkar. Dia hanya mempersoalkan mekanismenya. Setelah meninggalkan mekanisme konvensi yang cukup terbuka, Golkar memilih mekanisme survei untuk menentukan capres.
Namun, mekanisme ini pun dipotong di tengah jalan dengan percepatan rapimnas yang kabarnya mengagendakan penetapan Ical sebagai capres Golkar.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengaku sudah menyarankan kepada Ical agar membicarakan rencana percepatan rapimnas dengan para sesepuh Golkar.
Menurut dia, berbagai unsur yang memiliki Golkar bukan saja kader yang ada di struktural, melainkan banyak yang ada di luar struktur tapi punya sejarah panjang dan memiliki pengaruh kuat di akar rumput.
Selain Akbar Tandjung dan Hajriyanto, beberapa politikus senior Golkar yang mempertanyakan urgensi percepatan rapimnas untuk menetapkan Ical sebagai capres antara lain Ketua DPP Golkar Anton Lesiangi dan Zainal Bintang (Ketua DPP Partai Golkar era Jusuf Kalla).
Akbar beberapa hari ini sudah turun ke daerah-daerah di Jawa Timur dan akan diikuti kunjungan ke daerah lain untuk memantau pelaksanaan amanat musyawarah nasional soal catursukses, yakni sukses pembangunan demokrasi, program partai, sukses pemilu dan pilpres, serta untuk melihat dari dekat tingkat kesejahteraan rakyat di daerah.
Beberapa kabupaten/kota di Jatim yang sudah dikunjungi Akbar antara lain Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo. Pada akhir pekan lalu, Akbar mengunjungi kader Golkar di Solo dan Semarang.
“Selanjutnya Jawa Barat dan Banten. Keliling Jawa ini sudah kita programkan sejak lama. Semua ini kita lakukan dalam rangka persiapan menghadapi 2014 karena kompetisinya makin ketat. Karena Golkar ingin menang pemilu lagi, kader-kader harus dipacu supaya kerja keras,” ujar Akbar.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur membantah bahwa Ical tidak pernah mengomunikasikan dan mengonsultasikan rencana percepatan rapimnas dengan para tokoh senior Golkar.
“Kan tidak harus semua pertemuan dan pembicaraan dengan para senior Golkar diumumkan ke publik,” kilahnya. Fuad menyayangkan sikap beberapa tokoh senior Golkar yang terus menuding Ical memaksakan kehendak menjadi capres. “Sangat berlebihan. Percepatan rapimnas kan permintaan daerah,” katanya.(lin)
“Kebesaran Partai Golkar tidak bisa dilepaskan dari peran para tokoh senior seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Siswono Yudho Husodo, dan lainnya. Jangan mengabaikan apalagi meremehkan keberadaan mereka. Kalau memang benar ada rencana menemui mereka soal penetapan capres, realisasikan secepatnya,” ujar anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Mahadi Sinambela di Jakarta, kemarin.
Dia mengingatkan, dalam rencana penetapan capres ini, Ical sebagai ketua umum tidak bisa berjalan sendiri hanya bersama beberapa orang yang menjadi ring satunya. Terlebih, ada agenda krusial yang dipotong di tengah jalan yakni hasil final rangkaian survei yang sejak awal sudah disepakati sebagai dasar penetapan capres.
Dengan percepatan rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari Oktober 2012 menjadi Juli tahun ini, kata dia, artinya Golkar tak lagi menggunakan mekanisme survei sebagai dasar penjaringan capres melainkan hanya adu kuat dukungan dari kepengurusan daerah.
Menurut Mahadi, Ical perlu memperhatikan suara jajaran elite Golkar yang menghendaki agar peluang figur potensial lain dari internal partai tidak ditutup melalui rapimnas khusus.
“Sejauh yang saya kenal, Ical bukan tipe orang yang ambisius mengejar jabatan. Saya khawatir, kondisi seperti ini terjadi akibat manuver orang-orang di sekelilingnya yang ingin mengambil manfaat dari pencapresan Ical,” kata Mahadi.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengungkapkan bahwa Ical sudah berencana menemui sejumlah tokoh senior Golkar untuk mencari jalan keluar dinamika pencapresan yang belakangan memicu silang pendapat.
Beberapa tokoh senior yang akan ditemui antara lain Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Sri Sultan hamengku Buwono X. “Pertemuan ini penting agar masalah yang muncul terkait mekanisme penetapan capres yang hendak diusung Golkar untuk Pemilu 2014 bisa segera tuntas,” jelas Nurul.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung juga berharap pro kontra percepatan rapimnas bisa dituntaskan setelah pertemuan dengan Ical. Dia menginginkan pertemuan tersebut bisa dimanfaatkan sekaligus untuk rekonsiliasi para elite Golkar.
“Mudah-mudahan pertemuan nanti menghasilkan titik temu. Saya berharap semua diberi kesempatan bicara. Ada beberapa hal yang ingin disampaikan Dewan Pertimbangan kepada DPP,” ungkap Akbar.
Akbar menekankan, dirinya tidak menentang Ical menjadi capres Golkar. Dia hanya mempersoalkan mekanismenya. Setelah meninggalkan mekanisme konvensi yang cukup terbuka, Golkar memilih mekanisme survei untuk menentukan capres.
Namun, mekanisme ini pun dipotong di tengah jalan dengan percepatan rapimnas yang kabarnya mengagendakan penetapan Ical sebagai capres Golkar.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengaku sudah menyarankan kepada Ical agar membicarakan rencana percepatan rapimnas dengan para sesepuh Golkar.
Menurut dia, berbagai unsur yang memiliki Golkar bukan saja kader yang ada di struktural, melainkan banyak yang ada di luar struktur tapi punya sejarah panjang dan memiliki pengaruh kuat di akar rumput.
Selain Akbar Tandjung dan Hajriyanto, beberapa politikus senior Golkar yang mempertanyakan urgensi percepatan rapimnas untuk menetapkan Ical sebagai capres antara lain Ketua DPP Golkar Anton Lesiangi dan Zainal Bintang (Ketua DPP Partai Golkar era Jusuf Kalla).
Akbar beberapa hari ini sudah turun ke daerah-daerah di Jawa Timur dan akan diikuti kunjungan ke daerah lain untuk memantau pelaksanaan amanat musyawarah nasional soal catursukses, yakni sukses pembangunan demokrasi, program partai, sukses pemilu dan pilpres, serta untuk melihat dari dekat tingkat kesejahteraan rakyat di daerah.
Beberapa kabupaten/kota di Jatim yang sudah dikunjungi Akbar antara lain Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo. Pada akhir pekan lalu, Akbar mengunjungi kader Golkar di Solo dan Semarang.
“Selanjutnya Jawa Barat dan Banten. Keliling Jawa ini sudah kita programkan sejak lama. Semua ini kita lakukan dalam rangka persiapan menghadapi 2014 karena kompetisinya makin ketat. Karena Golkar ingin menang pemilu lagi, kader-kader harus dipacu supaya kerja keras,” ujar Akbar.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur membantah bahwa Ical tidak pernah mengomunikasikan dan mengonsultasikan rencana percepatan rapimnas dengan para tokoh senior Golkar.
“Kan tidak harus semua pertemuan dan pembicaraan dengan para senior Golkar diumumkan ke publik,” kilahnya. Fuad menyayangkan sikap beberapa tokoh senior Golkar yang terus menuding Ical memaksakan kehendak menjadi capres. “Sangat berlebihan. Percepatan rapimnas kan permintaan daerah,” katanya.(lin)
()