Huni rutan KPK, Rosa semakin gemuk
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyampaikan kondisi fisik maupun mental Mindo Rosalina Manullang, penghuni perdana Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlahan semakin membaik.
Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Lili Pintauli Siregar mengatakan terpidana kasus wisma Atlet ini terlihat sedikit lebih gemuk meskipun ada di penjara.
"Iya, alhamdullilah, (Rosa) segar dan sedikit gemuk. Fresh sepertinya," kata Lili melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (17/4/2012).
Lili menambahkan, Rosa terlihat menikmati kamar tahanan yang baru. "Dia terlihat menikmati (tinggal) di rutan barunya, " tukas Lili.
Seperti diketahui, KPK mempunyai penjara khusus bagi para koruptor yang terletak di lantai bawah gedung KPK. Penjara dengan lima kamar dengan masing-masing berukuran 3,1 x 3,5 meter ini sudah dilengkapi kamera tersembunyi. Selain itu, KPK sudah menugaskan keamanan untuk berjaga selama 24 jam.
Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri itu (Rosa) dikabarkan orang pertama yang menghuni menjelang akhir Maret lalu, tapi sampai saat ini, pihak KPK belum membenarakan kabar tersebut. (wbs)
Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Lili Pintauli Siregar mengatakan terpidana kasus wisma Atlet ini terlihat sedikit lebih gemuk meskipun ada di penjara.
"Iya, alhamdullilah, (Rosa) segar dan sedikit gemuk. Fresh sepertinya," kata Lili melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (17/4/2012).
Lili menambahkan, Rosa terlihat menikmati kamar tahanan yang baru. "Dia terlihat menikmati (tinggal) di rutan barunya, " tukas Lili.
Seperti diketahui, KPK mempunyai penjara khusus bagi para koruptor yang terletak di lantai bawah gedung KPK. Penjara dengan lima kamar dengan masing-masing berukuran 3,1 x 3,5 meter ini sudah dilengkapi kamera tersembunyi. Selain itu, KPK sudah menugaskan keamanan untuk berjaga selama 24 jam.
Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri itu (Rosa) dikabarkan orang pertama yang menghuni menjelang akhir Maret lalu, tapi sampai saat ini, pihak KPK belum membenarakan kabar tersebut. (wbs)
()