Songsong modernisasi alutsista

Selasa, 10 April 2012 - 08:21 WIB
Songsong modernisasi alutsista
Songsong modernisasi alutsista
A A A
Sindonews.com - TNI Angkatan Udara berkomitmen meningkatkan kemampuan personel dalam menyongsong modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Penguatan itu untuk membentuk sistem pertahanan negara yang tangguh.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menuturkan, secanggih apa pun alutsista tanpa sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, maka akan sangat berisiko.

“Alutsista udara sangat mahal, perlu perencanaan baik,” katanya saat peringatan HUT ke-66 TNI AU di Jakarta kemarin.

Imam menuturkan, operasi penerbangan militer tak lepas dari risiko. Jika ini gagal dikelola, akan timbul potensi terjadinya insiden yang secara langsung akan menurunkan kesiapan operasi tempur yang saat ini masih terbatas.

Dia mengakui tidak mudah mencapai zero accident. Perlu upaya sungguh-sungguh, terpadu, bersinergi terus-menerus, dan berkelanjutan.

KSAU menyatakan, untuk menjaga kedaulatan negara dan kehormatan bangsa dengan wilayah yang sangat luas dibutuhkan kekuatan udara yang tangguh. “Kekuatan udara merupakan senjata yang sangat ampuh dan menghancurkan sumber daya. Karena itu, konsep perlindungan sumber daya nasional dengan menguatkan kekuatan udara dalam sistem pertahanan, merupakan upaya yang harus diprioritaskan,” terangnya.

Disadari bahwa membangun kekuatan udara tidak bisa dalam waktu sekejap, tapi juga tak mungkin menunggu musuh datang. Karena itu, kata KSAU, perlu konsepsi strategik yang berkesinambungan membangun kekuatan dirgantara.

“Jika angkatan perang kita hendak berdiri setaraf, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus mempunyai angkatan udara yang sebaik-baiknya,” ungkap Imam menyitir pidato Presiden Soekarno saat HUT ke-5 AURI pada 1951.

Pada 2010 silam, giliran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berpesan agar angkatan udara tangguh. “Jadilah pengawal dirgantara yang tangguh, dan mari kita bangun keunggulan udara di negara kita,” ujar Presiden saat itu.

Imam menambahkan, para prajurit TNI Angkatan Udara harus meningkatkan soliditas sesama anggota Angkatan Udara, maupun dengan anggota matra lain, serta Polri, sebab menjaga keutuhan NKRI tidak bisa dilakukan sendiri oleh TNI Angkatan Udara.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebut sudah dipersiapkan penguatan TNI Angkatan Udara. Dalam jangka waktu lima tahun ini akan ada penambahan signifikan jumlah pesawat tempur.

Dia mengungkapkan, tahun ini akan dibentuk satu skuadron F-16/Fighting Falcon, sehingga total ada dua skuadron F-16. Ini menyusul adanya hibah 24 unit F-16 dari Amerika Serikat.

Selanjutnya ada satu skuadron F-5/Tiger, hibah dari Korea Selatan. “Kita juga dapat satu skuadron Super Tucano untuk menggantikan OV- 10F/Bronco,” ujarnya. Untuk satu skuadron T-50 dari Korea Selatan, lanjut Purnomo, akan datang secara bertahap.“ Yang penting sebelum 2014 sudah akan dapat penuh,” tambahnya.

Uji ketangkasan prajurit

Dalam HUT ke-66 TNI AU ini, para prajurit menampilkan berbagai atraksi yang bisa menaikkan adrenalin penonton. Atraksi diawali dengan enam helikopter EC-120 Collibri yang mengudara.

Collibri dari Dynamic Pegasus itu menampilkan beragam atraksi berbahaya. Pertunjukan Collibri yang melaju pada kecepatan sekitar 270 km per jam itu mendebarkan dada.

Penampilan atraktif drum band Akademi Angkatan Udara (AAU menjadi selingan dari demo udara selanjutnya yakni, terjun payung oleh 66 pasukan gabungan TNIAngkatan Udara dari pesawat C-130 Hercules.

Di antara penerjun, tujuh orang adalah Wanita Angkatan Udara. Selang beberapa menit, kepala kembali dipaksa mendongak, menatap langit melihat formasi beberapa pesawat berbagai tipe.

Dalam terbang lintas itu ada pesawat angkut Boeng-737, pesawat tempur F-16/Fighting Falcon, Sukhoi SU-27/30, serta pesawat Cassa C-212. Akrobat dari enam pesawat Jupiter Aerobatic Team membuat kepala lebih lama mendongak.

Tim yang terdiri atas enam pesawat asal Korea Selatan, KT-1B, menunjukkan cukup banyak atraksi. Jupiter Roll, Arrow Head Loop, hingga Heart Manuver adalah sedikit contohnya. Tak berapa lama berselang, dua pesawat Hawk-100/200 melakukan simulasi pengisian bahan bakar di udara dari pesawat KC-130 BT.

Ini dilakukan setelah Hawk lainnya mendemonstrasikan pengintaian bersenjata. Dari hasil pengintaian, ditindaklanjuti dengan serangan udara oleh beberapa F- 16/Fighting Falcon.

Taktik penyerangan semakin menambah kekaguman berselimut bangga dalam dada. Pasalnya, kali inilah pesawat- pesawat tempur andalan, tak hanya Hawk dan F- 16, tapi juga Sukhoi, keluar kandang.

Tidak sekadar terbang lintas, tapi “berperang” dengan pura-pura menjatuhkan bom-bom. Pengeboman selain untuk melumpuhkan aset-aset vital lawan, juga membuka jalan bagi pasukan melakukan infiltrasi. Satuan tempur diterjunkan dari sembilan pesawat C- 130 Hercules dengan pengawalan pesawat-pesawat Hawk- 100/200.

“Dalam operasi yang sesungguhnya tidak sesederhana ini,tapi karena ini hanya demo, maka dibuat agar bisa disaksikan semua,”kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5929 seconds (0.1#10.140)