4 fenomena dibalik aksi demo BBM
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia Police Watch (IPW) melansir dalam aksi demo sepanjang lima hari menentang kenaikan BBM ada beberapa Fenomena dibalik maraknya aksi demo.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan dari aksi penolakan terhadap kenaikan BBM telah terjadi empat fenomena yang harus dicermati.
"IPW melihat ada empat fenomina dibalik maraknya Demo dari 26 hingga 30 Maret," tutur Neta S pani disela-sela dialog "catatan kritis penanganan demontrasi ; antar penegakan hukum dan perlindungan" di Jl. Ponegoro di Sekreatriat PB HMI Jalan Diponegoro 16A Menteng Jakarta, Jumat (6/4/2012)
Menurutnya Mahasiswa, buruh, LSM dan masyarakat bisa bersatu padu sehingga secara serentaj bisa melakukan aksi demo secara panjang di 44 kota.
Selian itu, menurut catatan IPW demonstran lebih bisa menahan diri sehingga aksi demo yang radikal tidak berlanjut pada kerusuhan massa
"Itu bukan anarkis tapi radikal tapi tidak berlanjut ke keributan massa, banyak mobil yang terperangkap ditengah demontrasi tapi tidak dirusak, yang dirusak hanya pos polisi dan gerbang DPR," ucapnya.
Polisi Show of force di depan markas kostrad di gambir, lalu menyerbu kantor YLBHI yang kerap dianggap sebagai simbol perlawan terhadap pemerintah.
"YLBHI sabagai simbol perlawanan terhadap pemerintah polisi ingin menunjukkan ke SBY, inilah saya bisa hajar simbol perlawanan itu,"
Masih kata S Pane polisi tampil elegan dalam menangani aksi demo di depan DPR pada 30 Maret 2012, meski jumlah massa mencapai 30 ribu orang tapi tidak ada satupun yang tertembak.
"Tidak ada satupun polisi mengeluarkan puluru karet, tidak ada yang luka serius kalau cuma lecet biasa lah," tandas Neta S Pane. (wbs)
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan dari aksi penolakan terhadap kenaikan BBM telah terjadi empat fenomena yang harus dicermati.
"IPW melihat ada empat fenomina dibalik maraknya Demo dari 26 hingga 30 Maret," tutur Neta S pani disela-sela dialog "catatan kritis penanganan demontrasi ; antar penegakan hukum dan perlindungan" di Jl. Ponegoro di Sekreatriat PB HMI Jalan Diponegoro 16A Menteng Jakarta, Jumat (6/4/2012)
Menurutnya Mahasiswa, buruh, LSM dan masyarakat bisa bersatu padu sehingga secara serentaj bisa melakukan aksi demo secara panjang di 44 kota.
Selian itu, menurut catatan IPW demonstran lebih bisa menahan diri sehingga aksi demo yang radikal tidak berlanjut pada kerusuhan massa
"Itu bukan anarkis tapi radikal tapi tidak berlanjut ke keributan massa, banyak mobil yang terperangkap ditengah demontrasi tapi tidak dirusak, yang dirusak hanya pos polisi dan gerbang DPR," ucapnya.
Polisi Show of force di depan markas kostrad di gambir, lalu menyerbu kantor YLBHI yang kerap dianggap sebagai simbol perlawan terhadap pemerintah.
"YLBHI sabagai simbol perlawanan terhadap pemerintah polisi ingin menunjukkan ke SBY, inilah saya bisa hajar simbol perlawanan itu,"
Masih kata S Pane polisi tampil elegan dalam menangani aksi demo di depan DPR pada 30 Maret 2012, meski jumlah massa mencapai 30 ribu orang tapi tidak ada satupun yang tertembak.
"Tidak ada satupun polisi mengeluarkan puluru karet, tidak ada yang luka serius kalau cuma lecet biasa lah," tandas Neta S Pane. (wbs)
()