Wali Kota dikirimi paket bom
A
A
A
Sindonews.com - Kompleks Kantor Wali Kota Yogyakarta kemarin digegerkan dengan sebuah paket mencurigakan yang diduga bom di lingkungan kantor tersebut.
Temuan itu sontak membuat para pegawai negeri sipil (PNS) berhamburan ke luar. Paket bom itu dimasukkan ke tas jinjing hitam bertuliskan ”Awas Ada Bom” dengan kertas yang ditempelkan di luar tas. Oleh pelaku, paketan itu diletakkan di tepi Jalan Kenari atau tepat di sebelah utara Kantor Wali Kota dan baru diketahui sekitar pukul 14.20 WIB.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Piyono mengaku sebagai orang keempat yang mengetahui adanya benda mencurigakan itu. Melihat ada tulisan awas ada bom dan khawatir benda itu berbahaya, dia segera menghubungi polisi.
“Saya tadi langsung telepon Kapolres,” kata Imam menjelaskan, Senin 3 April 2012.
Tak lama berselang, Kapolresta Yogyakarta Kombes Mustaqim beserta tim Gegana Brimob Polda DIY yang dipimpin langsung Kasat Brimob Kombes Gatot Sudibyo tiba di lokasi.
Tim Gegana yang mengenakan pakaian pengaman melokalisasi paket bom dan mengecek menggunakan peralatan sinar X. Selama proses evakuasi, polisi yang dibantu petugas dari Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta terpaksa menutup jalan dari dan menuju kompleks Balai Kota.
Warga dan wartawan yang berdatangan pun diminta menjauh. Setelah tas hitam yang dicurigai berisi paketan bom itu diamankan, warga baru diperbolehkan mendekat.
Kasat Brimob Polda DIY Kombes Pol Gatot Sudibyo menerangkan, dari hasil pemeriksaan menggunakan sinar X, tidak ditemukan adanya unsurunsur bom. Tas itu hanya berisi dua buah batu bata merah dan sudah kita amankan.
“Yang membuat orang panik itu kan karena ada tulisan awas ada bom itu, dan itu pasti dilakukan oleh orang iseng ditaruh di kantornya wali kota dan ditulis awas ada bom,” paparnya.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Mustaqim menambahkan, penemuan itu menjadi atensi polisi, terlebih ada tulisan awas ada bom. Paket bom itu kini sudah diamankan ke Mako Brimob untuk kepentingan penyelidikan.
“Kita juga akan memantau kondisi sebab ada indikasi orang yang melakukan pertama orang yang sengaja ingin meneror, kedua orang yang memang cuma iseng,” kata Kapolres.(azh)
Temuan itu sontak membuat para pegawai negeri sipil (PNS) berhamburan ke luar. Paket bom itu dimasukkan ke tas jinjing hitam bertuliskan ”Awas Ada Bom” dengan kertas yang ditempelkan di luar tas. Oleh pelaku, paketan itu diletakkan di tepi Jalan Kenari atau tepat di sebelah utara Kantor Wali Kota dan baru diketahui sekitar pukul 14.20 WIB.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Piyono mengaku sebagai orang keempat yang mengetahui adanya benda mencurigakan itu. Melihat ada tulisan awas ada bom dan khawatir benda itu berbahaya, dia segera menghubungi polisi.
“Saya tadi langsung telepon Kapolres,” kata Imam menjelaskan, Senin 3 April 2012.
Tak lama berselang, Kapolresta Yogyakarta Kombes Mustaqim beserta tim Gegana Brimob Polda DIY yang dipimpin langsung Kasat Brimob Kombes Gatot Sudibyo tiba di lokasi.
Tim Gegana yang mengenakan pakaian pengaman melokalisasi paket bom dan mengecek menggunakan peralatan sinar X. Selama proses evakuasi, polisi yang dibantu petugas dari Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta terpaksa menutup jalan dari dan menuju kompleks Balai Kota.
Warga dan wartawan yang berdatangan pun diminta menjauh. Setelah tas hitam yang dicurigai berisi paketan bom itu diamankan, warga baru diperbolehkan mendekat.
Kasat Brimob Polda DIY Kombes Pol Gatot Sudibyo menerangkan, dari hasil pemeriksaan menggunakan sinar X, tidak ditemukan adanya unsurunsur bom. Tas itu hanya berisi dua buah batu bata merah dan sudah kita amankan.
“Yang membuat orang panik itu kan karena ada tulisan awas ada bom itu, dan itu pasti dilakukan oleh orang iseng ditaruh di kantornya wali kota dan ditulis awas ada bom,” paparnya.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Mustaqim menambahkan, penemuan itu menjadi atensi polisi, terlebih ada tulisan awas ada bom. Paket bom itu kini sudah diamankan ke Mako Brimob untuk kepentingan penyelidikan.
“Kita juga akan memantau kondisi sebab ada indikasi orang yang melakukan pertama orang yang sengaja ingin meneror, kedua orang yang memang cuma iseng,” kata Kapolres.(azh)
()